Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Soal Tagar Kabur Aja Dulu, Menteri Nusron Nilai Sikap Kurang Cinta Tanah Air

Tindakan ingin kabur, kata Nusron Wahid, merupakan sikap pesimistis.

17 Februari 2025 | 20.15 WIB

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid memberikan keterangan pers setalah rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 17 Februari 2025. Tempo/Imam Sukamto
Perbesar
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid memberikan keterangan pers setalah rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 17 Februari 2025. Tempo/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Negara Nusron Wahid menilai tagar Kabur Aja Dulu menunjukkan sikap kurang cinta terhadap Tanah Air. Sebagai Warga Negara Indonesia, kata dia, masyarakat seharusnya memiliki sikap patriotik sejati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kalau kemudian hopeless gitu seakan-akan Kabur Aja Dulu. Itu menandakan, mohon maaf, kurang cinta terhadap Tanah Air," kata Nusron di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politikus Golkar ini meragukan netizen yang menulis tagar itu apakah warga Indonesia atau bukan. Bila iya, setiap masalah seharusnya bisa diselesaikan bersama-sama. Tindakan ingin kabur merupakan sikap pesimistis.

Menurut Nusron, pemerintah selama ini tidak menutup mata melihat masalah masyarakat. Pun terbuka untuk menerima kritik dan masukan dari masyarakat. "Pemerintah siap untuk berdialog dengan masyarakat," kata dia.

Beberapa pekan ini, media sosial ramai dengan tagar #KaburAjaDulu yang berisi ajakan untuk bekerja di luar negeri. Fenomena ini menjadi bentuk kekecewaan anak muda yang melihat mahalnya pendidikan di Indonesia, tetapi lapangan pekerjaan minim.

Salah satu isu yang memantik ramainya kampanye tersebut adalah kebijakan efisiensi anggaran besar-besaran oleh Presiden Prabowo.

Hendrik Yaputra

Bergabung dengan Tempo pada 2023. Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini banyak meliput isu pendidikan dan konflik agraria.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus