Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Guntur Romli menilai komentar Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel atau Noel Ebenezer soal tagar Kabur Aja Dulu tidak etis. PDIP mengatakan Noel seharusnya lebih bijak merespons aspirasi rakyat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Komen Wamen sekelas buzzer. #KaburAjaDulu itu adalah kritik & ekspresi kekecewaan dari WNI terkait persoalan di dalam negeri,” kata Guntur melalui pesan pendek kepada Tempo pada Selasa, 18 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Guntur mengatakan keresahan rakyat seharusnya ditanggapi dengan perbaikan internal, bukan malah mengeluarkan pernyataan provokatif. “Pernyataan Wamen memperburuk citra pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” kata Guntur.
Beberapa pekan ini, media sosial ramai dengan tagar KaburAjaDulu yang berisi ajakan untuk bekerja di luar negeri. Fenomena ini menjadi bentuk kekecewaan anak muda yang melihat mahalnya pendidikan di Indonesia, tetapi lapangan pekerjaan minim. Salah satu isu yang memantik ramainya kampanye tersebut adalah kebijakan efisiensi anggaran besar-besaran oleh Prabowo.
Noel menanggapi isu tersebut usai sebuah acara di Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal, Jakarta Pusat, pada Senin, 17 Februari 2025. Awalnya ketua relawan Jokowi Mania itu tidak mempermasalahkan mengenai tagar tersebut.
Menurut Noel, Warga Negara Indonesia (WNI) dipersilakan pergi dari Indonesia. Namun, dia mengimbau agar WNI yang telah pergi untuk tidak kembali lagi ke Indonesia. "Mau kabur, kabur aja lah. Kalau perlu jangan balik lagi," ucap Immanuel Ebenezer.
Tempo belum mendapat tanggapan terkini dari Noel mengenai pernyataan juru bicara PDIP. Noel belum membalas pesan yang dikirim ke nomor teleponnya melalui aplikasi perpesanan.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli sebenarnya sudah mengatakan, tagar itu sebuah bentuk aspirasi masyarakat. Kesalahan itu, kata Yassierli, menjadi tantangan bagi pemerintah.
"Ini tantangan buat kami kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs itu yang kemudian menjadi catatan kami dan concern kami," kata Yassierli di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025.
Memang, kata Yassierli, ada banyak kesempatan bekerja di luar negeri. Namun, Yassierli meyakini, tujuan ke luar negeri untuk meningkatkan kemampuan. "Kemudian, kembali ke Indonesia bisa membangun negeri ya tidak masalah," kata dia.
M. Raihan Muzzaki berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: DPR Sahkan Revisi UU Minerba jadi Undang-undang