Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said menyebutkan salah satu faktor kekalahannya dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jawa Tengah adalah sosialisasi Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah dalam proses lelang "Keterlambatan KPU dalam mensosialisasikan calon tentu berdampak terhadap kami sebagai penantang inkumben," ujar Sudirman kepada Tempo, di Jakarta, Selasa 3 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KPU sebagai penyelenggara sosialisasi, mengenalkan calon melalui iklan, spanduk dan brosur, pada Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota. Proses lelang dalam pengadaan spanduk dan brosur gagal dengan alasan pemenang tender tidak memenuhi prosedur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Survei Pilkada Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Kalahkan ...
Sudirman Said Temui Presiden PKS Bahas ...
“Ini lazim untuk sebuah agenda besar.” Akhirnya, kata Sudirman, KPU hanya membuat spanduk, baliho seadanya dan berdampak pada sosialisasi dan pendekatannya sebagai pendatang baru ke masyarakat Jawa tengah tidak maksimal.
"Hal ini jelas merugikan bagi kami sebagai calon yang melawan seorang inkumben." Berdasarkan hasil hitung cepat KPU Jawa Tengah, suara untuk Sudirman Said dan Ida Fauziyah hanya 41,20 persen. Sedangkan lawannya didukung 58,80 persen pemilih.
Baca:
Pilkada Jawa Tengah, Ganjar: Jangan Terbelah Karena ...
Kalah di Pilkada Jateng, Presiden PKS: Ini ...
Penghitungan dilakukan pada Jumat, 29 Juni 2018 dengan total data yang masuk mencapai 99,23 persen.
Sudirman mengaku sudah berbesar hati menerima kekalahannya. Namun dia berharap kualitas KPU dalam mensosialisasikan calon kepala daerah dalam Pilkada Jawa Tengah tidak terjadi lagi, juga di daerah lain.