Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menanggapi isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo yang santer beredar. Menurutnya, tidak ada alasan yang melatarbelakangi Jokowi perlu merombak Kabinet Indonesia Maju.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tidak ada reason untuk membuat reshuffle, ya kan," kata Surya Paloh di Nasdem Tower usai menerima kunjungan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis, 10 Maret 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lagipula, dia melanjutkan, reshuffle ini masih sebatas isu yang digaungkan di tengah-tengah masyarakat tanpa dasar yang jelas. Oleh sebab itu, dia meyakini, Presiden Jokowi tidak akan mengambil langkah reshuffle dalam waktu dekat ini.
"Kalau isu ya biarkan. Tapi saya yakin dan percaya, bahwasanya sejauh presiden menganggap jalan administrasi roda pemerintahannya berjalan efektif, saya yakin nggak ada reshuffle," ungkap dia.
Namun dia menegaskan, reshuffle kabinet atau pergantian menteri-menteri merupakan hak prerogatif seorang Presiden. Maka, ketika Jokowi ingin merombak menteri-menterinya, menurutnya itu sah-sah saja dan patut dihargai partai koalisi.
"Presiden yang memiliki hak prerogatif, mengatur kabinetnya, merasa ada sesuatu yang tidak tepat, fungsi dan peran yang dijalankan pembantunya. Jadi kembali kepada hak-hak prerogatif presiden, dan Nasdem saya yakin Golkar juga sama kita menghargai itu semuanya," paparnya.
Isu reshuffle kabinet sebenarnya berhembus sejak akhir tahun lalu. Survei lembaga Poltracking pada Oktober 2021 menyebutkan bahwa mayoritas masyarakat setuju jika Jokowi melakukan perombakan kabinet meskipun masih puas dengan kinerja pemerintahan.
Pada awal bulan Maret ini, seorang pejabat di pemerintahan menceritakan kepada Tempo adanya pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan pekan lalu. Si pejabat menyatakan Jokowi nyaris pasti akan memasukkan salah satu menteri dari PAN dalam perombakan kabinet yang akan terjadi dalam waktu dekat ini.
PAN merupakan partai yang masuk ke koalisi pemerintahan pada Agustus 2021 sehingga saat ini tak mendapatkan jabatan menteri. Zulkifli membantah kabar pertemuan dengan Jokowi itu.