Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Sutami berkunjung

Menteri putl, sutami mengadakan kunjungan ke ntb, meninjau dan meresmikan berbagai proyek yang ada di seluruh kawasan tersebut, a.l ke sumbawa, matatam dan lombok. (dh)

25 Desember 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAK kurang dari 8 hari Menteri PUTL Ir. Sutami berada di NTB. Selain meninjau proyek-proyek di hidangnya dan menyelusuri hampir seluruh ikhwal kawasan ini sempat pula merayakan hari bhakti departemennya yang ke-31, 3 Desember lalu, di Mataram. Bagi Sutami itu berarti kenangan manis, barangkali karena merayakan hari penting itu di daerah. Sedang bagi Mataram promosi besar. Sebab tak lama lagi Mataram akan diresmikan Mendagri Amirmachmud sebagai kota administratif. Lagipula tanggal 17 bulan ini, NTB berulangtahun ke-18. Meski itu tak kurang pentingnya, proyek-royek hesar yang bertebaran di sana, tentu saja jauh lebih penting. Di kabupaten Bima, Pulau Sumbawa, Sutami di hari ke-2 kunjungannya melongok 3 proyek: yakni proyek jalan raya sepanjang 100 Km jurusan Bima-Sape, dam Rora Toi dan rencana dam Rora Nae. Untuk memperlancar 2 proyek dam itu, Sutami menyanggupi segera mengucurkan Rp 100 juta. Sedang proyek jalan raya yang dikerjakan Wijaya Karya dan merupakan bagian Proyek Jalan Lintas Sumbawa sepanjang 421,5 Km--membentang dari Labuan Balad di ujung barat sampai Sape di ujung timur dan pembuatannya sedang berlangsung itu--diresmikannya hari itu. Sebelum kembali ke Mataram, setelah sambil lewat melongok kota sepi Dompu dan Kabupaten Sumbawa, Sutami menyeberang ke Pulau Lombok. Di Kabupaten Lombok Timur, Sutami meresmikan dam Kukusan. Di upacara itu dengan wajah cerah Sutami memuji Bupati R. Rusdi karena mampu menyelesaikan proyek itu 2 bulan lebih cepat. Hingga pujian Sutami lebih meyakinkan Bupati yang kawasannya pernah meraih Parasamya Purna Karya Nugraha itu. "Ini berkat adanya kordinasi yang baik", ujar Sutami, yang sambil bergurau menyatakan ingin menjadikan Bupati berpangkat Letkol Infanteri asal Banyuwangi itu sebagai menantunya. Dan gampang diduga bila kemudian Sutami menjanjikan akan membantu membuka jalan lintas ke Sambelia, desa di utara kabupaten Lombok Timur. Desa bertanah subur dan masih perawan ini diazamkan Bupati Rusdi sebagai lokasi transmigrasi lokal dari Lombok Timur bagian selatan yang terbilang daerah kritis. Saya Bertanggungjawab Jembatan Dodokan di kecamatan Gerung, Lombok Barat, mendapat giliran berikutnya diresmikan. Jembatan panjang 62,4 M yang dikerjakan Hutama Karya dan melahap Rp 281 juta (termasuk pembuatan jalan penghubung sepanjang 1 Km), merupakan jembatan penting yang memperlancar kesibukan lalulintas ekonomi antara bandar laut Lembar dan desa-desa plus kota seantero P. Lombok. Di sini selama ini hanya ada jembatan gantung buatan Belanda. Sampai sekian. Tapi harus ditambah lagi: peresmian terminal bis Sweta di Cakranegara, Lombok Barat (konon terbesar dan termegah di Nusa Tenggara), proyek air minum Mataram, Listrik Tenaga Diesel di Taman (Mataram). Dan wajah Sutami tetap cerah, apalagi waktu menerima gelar Pengelingsir (orangtua bijaksana). Tapi tatkala melongok proyek Waduk Batujai, tak boleh tidak, Sutami agak murung. Proyek raksasa dan vital ini berjalan tersaruk-saruk. Proyek kerjasama yang akan mampu mengairi 3.000 Ha sawah yang terbilang kritis di Lombok Selatan itu sudah membabat 1.000 Ha sawah dan menggusur banyak penduduk, tapi belum juga dimulai pembikinannya. Dan penduduk tergusur belum mendapat lokasi pemukiman baru, meski Bupati drs. Lalu Srigede berazam mentransmigrasikannya ke Sulawesi Selatan. Menurut orang Kanada, masih dibutuhkan penelaahan 5 tahun lagi untuk bisa dimulai. "Kerjakan mulai sekarang. Dengan biaya dan tenaga yang ada", begitu saran Sutami. "Kalau tak berhasil, saya yang bertanggungjawab", tambah Sutami seraya menasihati, "jangan terlalu menggantungkan diri pada orang luar". Tentu saja, tergantung Sutami juga, kan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus