Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Terbentuknya Paspampres Bermula dari Evakuasi Soekarno dan Bung Hatta ke Yogyakarta

Sudah tahukah Anda sejarah dan asal usul terbantuknya Paspampres, pasukan pengamanan presiden dan wapres?

3 Desember 2022 | 17.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) melakukan demonstrasi pengamanan VVIP saat apel gelar pasukan Satgas Pengamanan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Tahun 2019 di Mako Paspampres, Jakarta, Selasa , 14 Mei 2019. Gelar pasukan tersebut dalam rangka mempersiapkan pasukan dalam rangka pengamanan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2013, disebutkan bahwa Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) memiliki tugas untuk melakukan pengamanan Presiden dan Wapres beserta anggota keluarganya masing-masing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, Paspampres juga melakukan pengamanan terhadap tamu negara yang berkunjung ke Indonesia dengan pengamanan VVIP. Namun, sudah tahukah Anda sejarah dan asal usul terbantuknya Paspampres?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca: Mengenali Fungsi Paspampres atau Pasukan Pengamanan Presiden

Sejarah Terbentuknya Paspampres

Melansir laman Pusat Pengelola Informasi dan Dokumentasi TNI, disebutkan bahwa Paspampres pertama kali muncul pada 3 Januari 1946. Pembentukan Paspampres bermula saat kereta api luar biasa mengevakuasi Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Bung Hatta dari Jakarta menuju Yogyakarta.

Sebagai informasi, saat itu, kondisi politik Indonesia dalam keadaan yang tidak stabil dan sedang dalam fase konsolidasi kekuasaan setelah kemeredekaan. Oleh karena itu, dijumpai banyak pemberontakan di kota-kota yang ada di indonesia. Selain itu, Belanda kembali berhasrat untuk menguasasi kembali Batavia atau Jakarta.

Melihat hal tersebut, Sekretaris Negara Pringgodigdo memberikan sebuah perintah untuk melakukan evakuasi kepada pimpinan nasional. Operasi tersebut dikenal dengan nama “Hijrah ke Yogyakarta”. Evakuasi tersebut dapat berjalan setelah adanya kerja sama di antara kelompok pengamanan, baik dari TNI maupun kepolisian. Hal ini yang menjadi cikal bakal berdirinya Paspampres.

Pada awal pembentukannya, Paspampres merekrut anggota dari para pemuda yang berasal dari kesatuan Tokomu Kosaku Tai dan menjadi cikal bakal Detasemen Kawal Pribadi (DKP). Saat itu, DKP bertugas untuk mengawal pribadi bagi Presiden dan Wakil Presiden. Sedangkan, mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA) ditugaskan untuk menjadi pengawal istana.

Setelah Soekarno lengser, Soeharto mulai merapikan organisasi-organisasi yang berada di bawah ABRI. Salah satu hasilnya adalah dibentuknya Pasukan Pengawal Presiden (Paswalpres) pada 13 /januari 1976.

Paswalpres berubah nama menjadi Paspampres pada 16 Februari 2988. Perubahan nama ini didasari oleh Keputusan Pangab Nomor Kep/02/11/1988. Perubahan nama ini dilakukan karena “pengamanan” dianggap lebih mengutamakan keselamatan objek dibandingkan sebatas “pengawalan”.

EIBEN HEIZIER

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus