Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan soal prediksi puncak kasus Omicron di Indonesia menjadi berita yang paling dibanyak dibaca pada Ahad, 16 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, ada juga berita tentang pandangan pakar hukum soal pelaporan terhadap Ubedilah Badrun ke polisi. Dan berita tentang penendang sesajen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Luhut Sebut Puncak Omicron di Indonesia Diperkirakan Terjadi Februari-Maret
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah memperkirakan penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia akan mencapai puncaknya pada pertengahan Februari atau awal Maret 2022.
"Puncak gelombang Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret ini," ujar Luhut dalam konferensi pers daring, Ahad, 16 Januari 2022.
Baca selengkapnya di tautan ini.
2. Kata Pakar Hukum soal Ubedilah Badrun Dipolisikan Pendukung Jokowi
Langkah Ubedilah Badrun melaporkan dua anak Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupis (KPK) langsung mendapat perlawanan balik dari pendukung Jokowi. Ubedilah dilaporkan balik oleh Relawan Jokowi Mania ke Polda Metro Jaya.
Menanggapi hal itu, pakar hukum pidana, Suparji Ahmad, menerangkan, laporan yang dilakukan Ubedilah masih bersifat dugaan. Menurutnya, unsur delik hukum atas laporan tersebut masih belum memiliki bukti. Dan KPK yang menerima pengaduan melakukan verifikasi, apakah pengaduan tadi memenuhi syarat atau tidak untuk ditindak lanjuti.
Baca berita lengkapnya di tautan ini.
3.Kasus Penendang Sesajen: Sesajen sebagai Wujud Keharmonisan Manusia-Alam
Baru-baru ini, viral video pria berpakaian rompi hitam memaki dan menendang sesajen di wilayah bekas bencana Gunung Semeru.
Tindakan itu dilakukan, diduga karena penyajian sesajen yang dianggap perbuatan syirik. Padahal, apabila ditelisik lebih dalam, terkandung makna simbolis di dalam sesajen, salah satunya sebagai wujud keharmonisan antara manusia dengan alam. Dalam hal ini masyarakat sekitar Gunung Semeru dan alam Semeru.
Baca berita lengkapnya di sini.