WILAYAH Sumbagut (Sumatera Bagian Utara) punya panglima baru. Mayjen Asmono menggantikan Mayjen Ali Geno. Padahal, baru setahun tugas sebagai Pangdam Bukit Barisan itu - yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau - diemban Ali Geno. Upacara serah terima jabatan tersebut, di Lapangan Benteng, Medan, dipimpin KSAD Jenderal Try Sutrisno. Sebelumnya, Asmono - lulusan AMN, tahun 1961 - menjabat Kasdam V Brawijaya, Jawa Timur. Ali Geno, 54 tahun bukanlah orang asing di Sumatera Utara. Alumnus AMN tahun 1960 itu pernah menjadi Asisten Operasi di Kodam II Bukit Barisan pada tahun 1978. Setelah itu, Ali Geno yang berpendidikan zeni bangunan itu diangkat menjadi Kasdam I Bukit Barisan. Kemudian ia dilantik sebagai Pangdam I Bukit Barisan, pada 23 April 1986, menggantikan Mayjen Djarot Supadmo, yang meninggal dalam kecelakaan helikopter. Ayah tujuh anak itu dikenal amat dekat dengan lingkungannya. Misalnya saja, Ali Geno dianggap amat berjasa bagi pengembangan olah raga di Sum-Ut. Begitu pula partisipasinya dalam menyelenggarakan Pesta Budaya Sum-Ut awal tahun ini. Itulah sebabnya, sebagian masyarakat Sum-Ut berharap, dia bisa menggantikan Kaharuddin Nasution, yang akan menyelesaikan jabatan Gubernur Sum-Ut tahun depan. Sayangnya, Ali Geno ditarik ke Mabes TNI-AD. Cepatnya masa tugas Ali Geno sebagai pangdam menimbulkan berbagai dugaan. Ada yang mengatakan penggantian itu lantaran ulah dua orang anak buahnya. Kedua orang itu, - mereka berpangkat perwira menengah - didakwa melakukan serangkaian pemerasan terhadap pengusaha kayu lapis di Medan. Keduanya telah dipanggil ke Jakarta, dan diperiksa. Namun, sewaktu memberikan sambutan dalam upacara serah terima jabatan, Jenderal Try Sutrisno menyatakan bahwa serah terima jabatan itu hal biasa dan rutin saja. Malah Try sempat menyampaikan penghargaan pada Ali Geno, "atas pelaksanaan tugas dengan baik di Kodam Bukit Barisan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini