Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Usai Tunda Retret, Megawati Panggil Said Abdullah hingga Pramono Anung ke Teuku Umar

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah tak mau berkomentar soal pertemuannya dengan Megawati.

21 Februari 2025 | 14.08 WIB

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada acara perayaan hari ulang tahun ke-78 di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, 23 Januari 2025. DOK. PDIP
Perbesar
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada acara perayaan hari ulang tahun ke-78 di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, 23 Januari 2025. DOK. PDIP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah tak mau berkomentar soal pertemuannya dengan Megawati Soekarnoputri. Said keluar dari kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat pada Jumat, 21 Februari 2025 pukul 13.22.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Said sempat membuka jendela mobilnya, namun tidak mau berkomentar banyak. "Enggak ada apa-apa," kata Said saat ditanyai wartawan di luar kediaman Megawati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut dia, Megawati sempat menemuinya dan Gubernur Jakarta Pramono Anung. Namun, Said tidak mau mengungkapkan isi pembicaraan mereka. "Mas Pram sudah balik," kata dia.

Sejak pagi hari ini, sejumlah elite PDIP dikabarkan mendatangi kediaman Megawati. Pertemuan ini diduga berkaitan dengan instruksi Megawati agar para kepala daerah dari partainya menunda perjalanan menuju agenda retret di Akademi Militer, Magelang. Instruksi ini sebagai respons dari penangkapan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Adapun instruksi Megawati tersebut tertuang dalam Surat Nomor 7294/IN/DPP/II/2025 tertanggal Kamis, 20 Februari 2025. Dalam surat yang dilihat Tempo tersebut diinstruksikan agar:

1. Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21- 28 Februari 2025. 

2. Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum.

3. Tetap berada dalam komunikasi aktif dan stand by commander call.

Juru bicara PDIP Guntur Romli membenarkan adanya surat tersebut. Namun ia menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut. "Mohon dikutip surat tanpa tambahan info apa-apa," kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis malam.

Sebelumnya, KPK telah resmi menahan Hasto pada Kamis, 20 Februari 2025. Ia akan ditahan di rumah tahanan negara klas I Jakarta Timur, terhitung sejak 20 Februari 2025 hingga 11 Maret mendatang atau selama 20 hari guna kepentingan penyidikan.

Pada 25 Desember lalu, KPK menetapkan Hasto sebagai tersangka perkara dugaan suap komisioner KPU Wahyu Setiawan yang melibatkan buronan KPK, Harun Masiku, serta dugaan kasus perintangan penyidikan.

Hasto, sempat melawan penetapan tersangka itu dengan mengajukan permohonan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, hakim menolak permohonan praperadilan tersebut. Hal itu didasarkan alasan permohonan tersebut tidak memiliki kejelasan hukum yang memadai, sehingga hakim menyatakan bahwa permohonan itu kabur dan tidak dapat diterima.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus