Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat memberi masukan terhadap program sarapan bergizi gratis yang jadi unggulan gubernur dan wakil gubernur terpilih Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno. Dia menilai, program tersebut merupakan program yang bagus. Akan tetapi, pelaksanaannya harus memperhatikan beberapa aspek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini program yang bagus dalam rangka mengurangi stunting, utamanya untuk anak-anak PAUD, TK dan SD, di luar apa yang sedang dilaksanakan pemerintah saat ini yakni Makan Bergizi Gratis,” ujar Djarot kepada Tempo saat ditemui usai Festival Bandeng Rawa Belong di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa, 28 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Djarot mengatakan, selain melibatkan ahli gizi, pelaksanaan program sarapan bergizi gratis ini harus melibatkan warga setempat, kantin sekolah, dan orang tua. Hal ini bertujuan agar makanan yang disajikan dalam program ini tak hanya bergizi, tetapi juga disukai oleh anak-anak.
Dia berharap pelaksanaan program ini dapat memprioritaskan daerah-daerah dengan tingkat stunting yang tinggi. “Dalam rangka menyongsong lima abad Jakarta, kalau bisa (angka) stuntingnya nol lah,” kata dia.
Adapun Pramono Anung dan Rano Karno masih melakukan kajian terhadap sasaran program sarapan bergizi gratis, yang merupakan salah satu janji kampanye mereka. Saat ini, rincian skema program tersebut masih dalam tahap perumusan.
Ketua tim transisi Pramono Anung-Rano Karno, Ima Mahdiah, mengatakan program ini rencananya akan melibatkan kantin sekolah. Ima menjelaskan bahwa pelibatan kantin merupakan hasil evaluasi dari pelaksanaan program makan bergizi gratis di tingkat nasional.
“Ternyata dengan adanya program itu (makan bergizi gratis) belum melibatkan UMKM dan kantin sekolah. Ini jadi salah satu catatan kita,” kata Ima saat wawancara bersama Tempo di Kantor DPRD Provinsi Jakarta, Jumat, 17 Januari 2025.
Menurut Ima, Pramono memberikan instruksi agar program sarapan bergizi gratis dapat mendukung keberlangsungan kantin dan UMKM. Ima mengungkapkan bahwa setelah melakukan pengecekan lapangan, ia mendengar keluhan dari pemilik kantin yang merasa sepi setelah adanya program makan bergizi gratis.
“Biasanya anak makan siang di kantin, (setelah makan bergizi gratis) jadi enggak laku. Itu yang Pak Pram dan Pak Rano arahkan. Jangan sampai jadi mati usaha mereka,” ujar Ima.
Pilihan Editor: Bantuan Sosial Penopang Kepuasan Publik 100 Hari Kabinet Prabowo