Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Wacana Sumbar Jadi Daerah Istimewa Minangkabau, Sastrawan: Itu Hanya Pelarian

Sastrawan Heru Joni Putra menganggap wacana Daerah Istimewa Minangkabau hanya pelarian.

12 Maret 2021 | 09.02 WIB

Pengunjung menyaksikan kembang api yang dinyalakan saat malam pergantian tahun, di kawasan Jam Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat, Rabu, 1 Januari 2020. Meskipun ada imbauan dilarang menyalakan kembang api dan terompet dari Pemda setempat, namun pengunjung tetap memadati kawasan objek wisata tersebut menyambut tahun baru 2020. ANTARA/Iggoy el Fitra
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pengunjung menyaksikan kembang api yang dinyalakan saat malam pergantian tahun, di kawasan Jam Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat, Rabu, 1 Januari 2020. Meskipun ada imbauan dilarang menyalakan kembang api dan terompet dari Pemda setempat, namun pengunjung tetap memadati kawasan objek wisata tersebut menyambut tahun baru 2020. ANTARA/Iggoy el Fitra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Padang - Sastrawan asal Payakumbuh, Sumatera Barat, Heru Joni Putra, mengatakan wacana Daerah Istimewa Minangkabau hanya pelarian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Karena tidak bisa mengelola keberagaman," kata Heru seperti dikutip dari Langgam.id, mitra Teras.id, pada Kamis, 11 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelumnya, anggota Komisi II DPR RI, yang membidangi urusan dalam negeri, Guspardi Gaus mengatakan mendukung Provinsi Sumatera Barat berubah nama menjadi Daerah Istimewa Minangkabau.

Guspardi mengatakan bahkan tim Kerja Badan Persiapan Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau (BP2DIM) telah menyelesaikan naskah akademik. "Naskah akademik ini merupakan sebuah langkah positif dan maju," kata Guspardi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 11 Maret 2021.

Heru mengatakan meskipun di Sumbar mayoritas Minang, bukan berarti provinsi ini adalah Minangkabau. "Semua yang berhubungan di Sumbar sudah terlanjur di Minangkabau kan,” kata Heru Joni. 

Selain itu menurutnya, orang Minang merasa istimewa karena menganut matrilinealisme. Tapi, kata dia, sukulain juga memiliki hal unik. 

“Ketika seseorang mengatakan dirinya lebih baik dari orang lain, atau etnisnya lebih baik dari etnis lain, itu adalah cara berpikir purba,” ujarnya. Simak obrolan lengkap Heru soal Daerah Istimewa Minangkabau di YouTube Langgam.id.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus