APA hubungan soal mesin-mesin dan manajemen? "Jawab instruktur
saya, manajemenlah yang menentukan apakah sebuah bengkel
misalnya, berhasil apa tidak," tutur Hutagalung, lulusan SMA
Teladan, Medan,
Hutagalung, satu dari 85 peserta Pendidikan Kadin yang dibuka 20
Agustus yang lalu, tak sendirian. Banyak teman-temannya juga
kaget menerima kurikulum pendidikan tersebut. Misalnya, Dedy,
dari Bandung yang mempunyai kerja sambilan memasarkan
barang-barang eletronik. Ia masuk pendidikan ini untuk
"memperdalam elektronika, tahu-tahu dikasih pelajaran konsep
niaga dan akuntansi," katanya.
Itulah suasana Pendidikan Kadin yang disponsori oleh PT National
Gobel, PT Astra International, dan PT Matahari Departemen Store.
Gagasan Proyek Pendidikan Kadin ini datang dari ketua
Kompartemen Pendidikan dan Latihan Kamar Dagang tersebut, Kemala
Motik. Berbeda dengan kursus-kursus yang selama ini sering
diadakan oleh berbagai perusahaan -- yang biasanya untuk melatih
keterampilan peserta, proyek ini benar-benar dirancangkan untuk
menciptakan "wiraswasta menengah". Pokoknya pendidikan ini untuk
melahirkan "orang yang bisa menciptakan kerja, bukan pencari
kerja," kata Jimmy Roswan, pimpinan Proyek Pendidikan ini.
Maka begitu proyek ini diumumkan lewat TVRI, lewat berbagai
organisasi (KNPI, Hipmi, antara lain), dan Departemen Tenaga
Kerja, mendaftarlah sekitar 300 pelamar dari seluruh penjuru
tanah air. Dan setelah lewat tes psikologi dan wawancara, 85
pelamar diterima. Mereka terbagi menjadi tiga kelompok. Ialah,
kelompok bidang otomotif, bidang elektronika, dan bidang teknik
penjualan (salesmanship).
Seleksi memang ketat. Selain kurikulum yang disusun oleh Lembaga
Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (LPPM) dan Lembaga
Pengembangan Manajemen UI berat dan padat, peserta pun diminta
ikut memikul beban penyelenggaraan. Diperhitungkan untuk proyek
empat bulan ini sebulannya tiap peserta membutuhkan Rp 300 ribu.
Pihak Kadin dan sponsor hanya menyediakan Rp 250 ribu.
Kekurangannya ditanggung peserta.
Dan kurikulum? Dua bulan pertama pelajaran teori segala hal. Ada
teori konsep pemasaran, taktik promosi, dan cara menata toko.
Ditambah lagi dengan teori-teori manajemen seperti organisasi
sebuah badan usaha, cara memimpin, cara merencanakan dan
mengendalikan produksi. Juga ada teori administrasi dan
keuangan. Setelah itu para peserta menjalani praktek di bidang
masing-masing. O, ya, tentu, peserta diasramakan di Pusdiklat
Yayasan Pendidikan Masgobel.
Tapi teori yang seram-seram itu, jangan dikira akan diberikan
seperti pelajaran di sekolah. "Banyak yang diberikan dalam
bentuk semacam permainan," tuturJimmy Roswan. "Dan jangan lupa,
ada pula ceramah kisah sukses para pengusahawan terkenal kita,"
tambahnya. Para pengusaha itu antara lain William Soeryadjaya,
Ciputra, Probosutedjo, Kemala Motik, dan Gobel sendiri, serta
Sulchan si pengekspor udang dari Semarang. Tenaga pengajar
didatangkan dari LPPM, UI, dan Kadin.
Para peserta, yang disyaratkan harus punya ijazah SMA,
kebanyakan sudah pernah bekerja. Hutagalung, misalnya, telah
bekerja mempromosikan bengkel milik temannya. Katanya, sebelum
dia berpromosi bengkel itu tak laku. "Kini langganan lumayan
banyak," ujar pemuda ini. Ia bercita-cita memiliki bengkel
sendiri. Santoso, 23 tahun, karyawan Taman Impian Jaya Ancol,
masuk ke proyek pendidikan ini agar bisa membuka bengkel
sendiri. Ia rupanya mendapat izin dari Ancol. Bagaimana kalau
pihak Ancol tetap menawari pekerjaan ? "Percuma, susah-susah
empat bulan dan mengeluarkan Rp 200 ribu kalau hanya mau jadi
kuli lagi," jawab pemuda kelahiran Solo ini.
Pihak Kadin memang tak menjanjikan peserta akan ditampung
bekerja di perusahaan yang menjadi sponsor pendidikan ini.
"Kalau mereka mencari kerja, justru berarti pendidikan ini
gagal," kata Kemala Motik, 39 tahun, yang pernah menjadi ketua
Ikatan Wanita Pengusaha itu. Kadin cuma menjanjikan, bagi
peserta yang lulus dengan baik akan diusahakan memperoleh kredit
bank untuk membuka usaha.
Optimistis, nampaknya. Dan yang paling gembira pada pembukaan
proyek ini adalah Menteri Tenaga Kerja Sudomo. "Usaha melahirkan
wiraswasta akan saya dukung," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini