Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Yahya Staquf Bilang Ada Upaya Mendegradasi Hubungan PBNU - PKB Jadi Masalah Pribadi

Selama ini, kata Yahya Staquf, tidak ada masalah pribadi di dalam kepengurusan PBNU dan PKB.

16 Agustus 2024 | 21.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan semua yang dilakukan atau dinyatakan kepada publik oleh setiap personel PBNU adalah sikap organisasi, bukan sikap perorangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau ada pernyataan sekjen, wakil sekjen, pernyataan saya sendiri, itu semua pernyataan organisasi, bukan perorangan,” kata Yahya Staquf dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada pada Jumat, 16 Agustus 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sikap resmi organisasi PBNU, kata Yahya, diambil melalui mekanisme organisasi, yakni rapat pleno pengurus. PBNU, kata dia, tak akan bicara jika tak ada rapat terlebih dahulu.

"Ini bukan soal Yahya Staquf bertengkar dengan Muhaimin. Bukan soal Saifullah Yusuf musuhan dengan sepupunya (Muhaimin). Bukan soal itu. Ini soal organisasi,” ujar Yahya.

Selama ini, kata Yahya tidak ada masalah pribadi di dalam kepengurusan PBNU dan PKB. Sebab, di PBNU, kata dia, ada banyak pengurus yang tidak hanya aktif di PKB, tapi juga di Gerindra, Golkar, PDIP, serta beragam anggota partai politik lainnya.

Yahya mengakui saat ini memang ada pihak yang berusaha mendegradasi hubungan PBNU dan PKB ini menjadi masalah pribadi.

Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menegaskan antara PKB dan PBNU tidak punya hubungan organisasi. Cak Imin menyebut, hubungan itu hanya kultural, aspirasi, dan historis.

"PBNU dan PKB tidak ada hubungan organisasi," kata Cak Imin kepada wartawan usai pertemuannya dengan pengasuh pondok pesantren Daarul Rahman KH Syukron Makmun di pondok pesantren Daarul Rahman, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Kamis, 15 Agustus 2024. 

Sehingga, menurut Cak Imin, PBNU tidak boleh ikut campur dalam mengurusi PKB. Sebab, kata dia, PKB dilindungi konstitusi dan Undang-Undang tentang Partai Politik, sementara PBNU dilindungi oleh Undang-Undang tentang Ormas. 

"Tidak boleh ikut-ikut campur tangan mengurusi PKB," ujar Cak Imin. Dia memohon pengurus PBNU agar taat konstitusi.

Cak Imin menerangkan PKB dan PBNU punya mempunyai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) masing-masing. Dari situ, Cak Imin mengajak untuk saling menghormati dan menghargai.

Menjelang Muktamar, PKB diterpa isu perselisihan dengan PBNU. Pada Senin, 12 Agustus 2024, sejumlah kiai meminta PKB berbenah karena dianggap semakin jauh dari marwah partai. Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf, juga ikut mengkritik kepemimpinan Cak Imin sebagai ketua umum. “PKB ini seperti partai yang dipimpin oleh raja,” kata Yahya, Rabu, 14 Agustus 2024.

MOCHAMAD FIRLY FAJRIAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus