Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo, 22 November 2004
Amat mustahil sakit maag bisa begitu kejam membunuh tubuh kecil Munir yang hendak melanjutkan kuliah hukum di Utrecht, Belanda. Kecurigaan ini terjawab dengan hasil otopsi dari Netherlands Forensic Institute (NFI) di Amsterdam. NFI menemukan timbunan racun arsenik di tubuh Munir. Jumlahnya tiga kali lipat dari batas kemampuan tubuh manusia untuk bisa bertahan hidup.
Kedutaan Besar Belanda di Indonesia menyerahkan hasil otopsi jenazah Munir ke Departemen Luar Negeri. Disebutkan dalam laporan itu, sebagian besar racun arsen ditemukan masih menumpuk di lambung Munir. Lokasi timbunan menunjukkan logam berat masuk melalui makanan atau minuman yang dikonsumsinya.
Misteri kematian Munir masih belum terbuka tuntas hingga kini. Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot Garuda yang menyerahkan kursi di eksekutif kepada Munir dalam perjalanan Jakarta-Singapura, dihukum 14 tahun dalam kasus ini. Adapun Muchdi Purwoprandjono, Deputi Bidang Penggalangan Badan Intelijen Negara ketika itu, dibebaskan oleh pengadilan.
Arsip
7 September 1986
Desmond Tutu menjadi Uskup Besar di Cape Town pertama yang berkulit hitam. Dua tahun sebelumnya, ia menerima Nobel Perdamaian atas keberaniannya menentang politik apartheid di Afrika Selatan.
8 September 1504
Patung David setinggi 5,17 moneter karya Michelangelo dipamerkan tan pa penutup di Flo rence.
9 September 2005
Sebanyak 87 tahanan di penjara Guantanamo memprotes hukuman yang tidak manusiawi dengan mogok makan, 10 orang kritis.
10 September 1912
Sarekat Dagang Islamiyah di bawah pimpinan H O.S. Tjokroaminoto berganti nama menjadi Sarikat Islam.
11 September 2001
Empat pesawat ko mersial yang dibajak ditabrakkan ke menara kembar World Trade Center di New York dan gedung Departemen Pertahanan, Pentagon. Satu pesawat lainnya jatuh di Pennsylvania. Serangan ini menewaskan 3.000-an orang.
12 September 1984
Sekitar 400 orang tewas dalam insiden Tanjung Priok. Penyebabnya seorang tentara masuk musala tanpa melepas alas kaki.
13 September 1943
Chiang Kai-Shek terpilih sebagai Presiden Republik Cina. Ia pemimpin kubu nasionalis yang melawan kubu komunis dalam perang saudara di negeri itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo