Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Kesehatan yang wafat awal Mei lalu ini menerima penghargaan World No Tobacco Day dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Rabu pekan lalu. WHO menilai perjuangan dan kepemimpinan Endang berkontribusi besar dalam menerapkan kebijakan yang menjamin masyarakat hidup di lingkungan sehat dan terhindar dari bahaya asap rokok. Penghargaan diserahkan perwakilan WHO, Kanchit Limpakarnjanarat, kepada pelaksana tugas Menteri Kesehatan, Ali Gufron Mukti, di gedung Kementerian Kesehatan. Dua pekan lalu, Endang mendapat penghargaan serupa dari Komisi Nasional Pengendalian Tembakau.
Joko Widodo dkk
Wali Kota Surakarta ini mendapat penghargaan e-Government Indonesia dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin pekan lalu. Dia dianggap sebagai kepala daerah yang berhasil menata infrastruktur dan sumber daya manusia bidang teknologi informasi. Penghargaan yang diserahkan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring di Grand Sahid Hotel, Jakarta, itu juga diberikan kepada Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Bupati Lamongan Masfuk H. Fadeli, Wali Kota Malang Peni Suparto, dan Wali Kota Pekalongan Muhammad Basyir.l
WAFAT
Syamsuar Hasyim
Vokalis grup musik D’Lloyd ini wafat pada usia 64 tahun di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu pagi dua pekan lalu. Sam—begitu ia biasa dipanggil—menderita kanker ganas di sekitar paru-paru dan jantung. Setelah disemayamkan di rumah duka di Jalan Kalibaru Timur, Jakarta Pusat, almarhum dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan. D’Lloyd merupakan grup pop terkenal pada 1970-an. Lagunya yang terkenal antara lain Semalam di Malaysia, Keagungan Tuhan, Tak Mungkin, Oh di Mana, dan Karena Nenek.l
Pengukuhan
Rizabuana Ismail, Ediwarman, dan Prihatin Lumbanraja
Universitas Sumatera Utara mengukuhkan ketiganya sebagai guru besar, Sabtu dua pekan lalu. Rizabuana ditetapkan sebagai mahaguru bidang sosiologi, Ediwarman untuk bidang ilmu kriminologi, dan Prihatin untuk bidang ilmu manajemen. Dalam pengukuhan itu, Rizabuana menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Intelijen Humanis pada Masyarakat Indonesia yang Sedang Berubah: Perspektif Sosiologi Intelijen". Adapun Ediwarman menyampaikan pidato "Paradoks Penegakan Hukum Pidana dalam Perspektif Kriminologi di Indonesia", sedangkan orasi Prihatin berjudul "Kepemimpinan Lintas Budaya dan pengembangan Bisnis Global".l
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo