Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setujukah Anda pada hasil survei lembaga Center of Strategic and International Studies (CSIS) dan pernyataan Anies Baswedan bahwa pemerintah cenderung membiarkan intoleransi?
(8-13 Juni 2012) |
||
Ya | ||
76% | (2.266) | |
Tidak | ||
20% | (586) | |
Tidak Tahu | ||
4% | (125) | |
Total responden: | (100%) | 2.977 |
HASIL survei Center of Strategic and International Studies (CSIS) dua pekan lalu mengkonfirmasi kecemasan banyak orang. Lembaga studi itu menemukan orang Indonesia belakangan ini memang semakin tidak toleran pada sesamanya yang punya agama dan keyakinan berbeda. Kepala Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS Philips Vermonte menyimpulkannya dengan sederhana, "Masyarakat menerima fakta bahwa mereka hidup di tengah keberagaman. Tapi mereka ragu-ragu menoleransi keberagaman." Sebanyak 68,2 persen responden, misalnya, mengaku tidak bisa menerima pembangunan rumah ibadah agama lain di lingkungannya. Hasil riset itu menjelaskan latar belakang banyak konflik sosial setahun terakhir ini. Sengketa pembangunan GKI Yasmin dan Gereja Filadelfia, penyerangan Ahmadiyah, serta upaya pelarangan Kongres Konghucu adalah wujud dari makin maraknya intoleransi. Sayangnya, pemerintah berpangku tangan saja. Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan menyesalkan sikap diam itu. Aparat negara, kata Anies, gamang saat menangani kasus kekerasan agama dan kekerasan terhadap kelompok minoritas. Mayoritas pembaca Tempo.co setuju dengan kesimpulan itu. |
Ikuti juga Polling Indikator di www.yahoo.co.id |
Indikator Pekan Ini Setujukah Anda, whistle blower kasus pajak diberi insentif? Kami tunggu jawaban dan komentar Anda di www.tempo.co. |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo