Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Album

18 Oktober 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penghargaan Kehati Amru Helmy Daulay, 65 tahun

Tak sia-sia perjuangan Bupati Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Amru Helmy Daulay, S.H., melestarikan lingkungan. Rabu pekan lalu, Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) menganugerahkan Kehati Award 2004 kepadanya. Amru mendapat penghargaan Pendorong Lestari Kehati karena dinilai berhasil menyelamatkan hutan Batang Gadis di daerahnya.

Menurut Direktur Eksekutif Kehati, Ismid Hadad, penghargaan Kehati diberikan kepada mereka yang berupaya dan memiliki karya luar biasa dalam mendukung pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia. Penghargaan ini diberikan dua tahun sekali. Tahun ini, selain kepada Amru, penghargaan serupa dianugerahkan bagi Masyarakat Baduy (Prakarsa Lestari), Direktur Pelaksana perkebunan nenas PT Great Giant Pineapple, Lampung, Setiawan Achmad (Peduli Lestari Kehati), Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta dari Universitas Udayana (Cipta Lestari Kehati), dan penyanyi Franky Sahilatua (Citra Lestari Kehati).

Amru, menurut Ismid Hadad, telah menunjukkan tindakan yang patut diteladani oleh pemimpin daerah lainnya. Dengan berbagai upaya, ia menghentikan kegiatan penambangan asing di hutan Batang Gadis dan berhasil mengubah status Batang Gadis menjadi Taman Nasional. Dengan status ini, areal hutan Batang Gadis semakin terjaga. "Amru telah menyelamatkan hutan itu," kata Ismid.

Penghargaan Budaya: Djohan Hanafia, 65 tahun

Budayawan Sumatera Selatan, Djohan Hanafia, Selasa pekan lalu mendapat penghargaan Satya Lencana Kebudayaan. Djohan tercatat sebagai orang pertama dari provinsi ini yang pernah mendapat penghargaan tersebut.

Menurut Menteri Pariwisata dan Kebudayaan I Gde Ardika, yang mewakili pemerintah memberikan penghargaan tersebut di Palembang, Djohan berjasa besar mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Sumatera Selatan.

Djohan sendiri tak menduga bakal mendapat penghargaan. Di Palembang, bekas anggota DPRD Sumatera Selatan ini dikenal sebagai tokoh yang aktif dalam berbagai gerakan untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Sumatera Selatan. "Budaya Sumatera Selatan sangat heterogen," kata Djohan.

Menurut penelitian pria kelahiran Palembang 15 Juni 1939 ini, beragam kebudayaan Bumi Sriwijaya telah tumbuh dan menghasilan produk sosial. "Dia tumbuh dengan bentuk-bentuk khusus sesuai dengan wilayah masing-masing, seperti budaya Pasemah, Komering, Ogan, ataupun Palembang," kata Djohan.


"Rakyat ingin pemimpin yang serius, saya jawab dengan mundur sebagai Presiden PKS. Rakyat ingin pemimpin tidak bergelimang kemewahan, kami jawab dengan tidak mengambil Volvo...." — Ketua MPR yang juga bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid, Rabu pekan lalu, menyatakan, pimpinan MPR sepakat menolak fasilitas kendaraan dinas sedan Volvo.

"Kita jadikan dia buron. Kita sudah buat red notice melalui Interpol. Sebagai pengusaha dia tidak akan laku lagi bekerja di seluruh dunia." —Kepala Kepolisian RI Jenderal Da'i Bachtiar, Selasa pekan lalu, menyatakan, pihaknya sudah melakukan upaya hukum membawa Adrian Waworuntu ke pengadilan. Polisi kini menyatakan tersangka pembobol Bank BNI sebesar Rp 1,7 triliun itu sebagai buron.


TEMPO DOELOE

17 Oktober 1933 Si genius Albert Einstein tiba di Amerika Serikat sebagai peng-ungsi yang menghindari kejaran pasukan Nazi Jerman.

18 Oktober 1931 Hari ini, dunia kehilangan salah satu penemu terbesar: Thomas Alva Edison. Lahir di Milan, Ohio, Amerika Serikat, pada 1847, ia adalah pencipta bola lampu listrik, mesin fonograf, telegraf, dan puluhan temuan besar lainnya.

19 Oktober 1983 Maurice Bishop, Perdana Menteri Grenada—negeri kecil di Karibia—tewas dibunuh dalam kudeta berdarah.

20 Oktober 1944 Pasukan Jenderal MacArthur, komandan pasukan Amerika di Pasifik, kembali ke Filipina. Ia memenuhi janjinya. Pada 1942, ketika dipaksa meninggalkan negeri itu karena Jepang menyerbu, ia berpamitan dengan ucapannya yang terkenal, "Saya akan kembali."

21 Oktober 1959 Presiden Dwight D. Eisenhower, menandatangani perintah untuk menugasi Wernher von Braun, maestro roket kelahiran Jerman, dari Angkatan Darat Amerika ke National Aeronautics and Space Administration (NASA). Von Braun adalah bapak program angkasa luar Amerika. Perang Dunia II, dia merancang roket maut V-2 untuk pasukan Nazi Jerman.

22 Oktober 1962 Presiden Amerika, John F. Kennedy, mengumumkan bahwa pesawat mata-mata Amerika menemukan bukti Uni Soviet menggelar peluru kendali di Kuba. Amerika kemudian memblokade Kuba dan meledaklah krisis diplomatik dengan Uni Soviet.

23 Oktober 1983 Pengebom bunuh diri menggunakan truk penuh bahan peledak menghancurkan markas tentara Amerika di Beirut. Sebanyak 241 tentara Amerika hancur dalam aksi ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus