Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lima belas perempuan Indonesia mendapat Indonesian Wonder Vokasi Award 2014. Penghargaan diberikan dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan Dies Natalis Program Vokasi Universitas Indonesia, yang jatuh pada Selasa pekan lalu. Di antara 15 perempuan itu ada nama Nafsiah W. Mboi dari Kementerian Kesehatan, Sri Sularsih (Kepala Perpustakaan RI), Rosita Uli Sinaga (Ketua Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia), dan Mien R. Uno (Komisaris Lembaga Pendidikan Duta Bangsa). Mereka semua yang berasal dari beragam latar belakang keilmuan itu dipilih karena dianggap berkontribusi meningkatkan kapasitas bisnis atau profesi yang dijalani. "Kehadiran sang wonder woman di bidang yang dijalani telah meningkatkan performa perusahaan, organisasi tempat yang bersangkutan," kata Ketua Program Vokasi UI Sigit Pranowo Hadiwardoyo.
Ridwan Kamil
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendapat penghargaan dari Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT), Senin pekan lalu. Emil-sapaan Ridwan-dinilai sebagai pemimpin muda yang berinovasi mengurangi konsumsi rokok di Bandung lewat programnya "Selasa tanpa Rokok" dan melarang iklan rokok di ruang publik Kota Bandung. Dalam pernyataan tertulisnya, Komnas PT mengimbau para pemimpin daerah dan negara meneladankan Emil. "Niatnya mengambil keputusan yang benar untuk warga Bandung. Kalau ternyata diapresiasi, ya, alhamdulillah," kata Emil setelah menerima penghargaan.
MENINGGAL
Andrianto Handojo
Ketua Dewan Riset Nasional Andrianto Handojo meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Rabu pekan lalu. Andrianto, 67 tahun, adalah juga guru besar di Institut Teknologi Bandung serta dikenal sebagai pakar optik dan laser. "Kajian sinar lasernya-memonitor, mengukur jarak, serta target-antara lain digunakan untuk kepentingan pertahanan negara," kata Haryono, guru besar dan murid Andrianto di Jurusan Teknik Fisika ITB. Sebelum dimakamkan, jenazah Andrianto disemayamkan di aula barat ITB, diiringi keluarga dan sejawat serta civitas academica ITB. "Sejak kuliah pada 1964 sampai sekarang, sudah 50 tahun beliau bersama ITB dan tidak pernah mau meninggalkannya," ujar Rudianto ketika mengenang kakaknya itu.
"Pak Ahok itu harus diperiksa kejaksaan. Kok, bisa tidak mau membayar sisa bus yang ada terus bilang busnya bekas?"
Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menyatakan hal itu lewat kuasa hukumnya, Hasan Basri, ketika berbicara kepada pers, Rabu pekan lalu. Pristono dan tim kuasa hukumnya mempertanyakan alasan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang berang sehubungan dengan pengadaan bus baru Transjakarta pada 2013.
"Silakan gugat kalau mau ribut sama saya. akan Kami seret juga kasus pengadaan bus pada 2012."
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama menjawab tantangan anak buahnya, mantan Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, sehubungan dengan proyek pengadaan bus baru Transjakarta. Proyek tersebut kini disidik kejaksaan atas dugaan penggelembungan harga, dan Pristono menjadi salah satu tersangka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo