Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melantiknya sebagai Bupati Kepulauan Seribu pada Rabu pekan lalu. Asep menggantikan Ahmad Lutfi, yang memasuki masa pensiun pada awal Mei 2013. Jokowi memilih Pantai Pasir Perawan, Pulau Pari, sebagai lokasi pelantikan karena ingin sekalian memperkenalkan tempat itu sebagai tujuan wisata. "Tinggal mengembangkan infrastruktur, mengemas, dan mempromosikan," kata Jokowi kepada bekas Kepala Badan Pengembangan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana itu. Asep bukanlah orang baru di Kepulauan Seribu. Ia pernah menjadi bupati di sana pada 2010-2011.
Pengukuhan
Abdul Shomad, Ami Ashariati, dan Thalca Hamid
Ketiganya dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Airlangga, Kamis dua pekan lalu. Di hadapan rapat senat di Aula Garuda Wisnu Mukti, Shomad yang ditabalkan sebagai guru besar hukum bisnis syariah menyampaikan pidato "Rekonstruksi Perbankan Syariah Indonesia". Menurut dia, karena terbentur perundangan yang masih konvensional, bank-bank syariah di Indonesia tidak bisa 100 persen lepas dari unsur non-syariah. Dia mengusulkan merekonstruksi perbankan syariah dengan membentuk undang-undang jaminan syariah dan peradilan niaga syariah.
Ami, yang ditabalkan sebagai mahaguru ongkologi medik, membawakan orasi berjudul "Peranan Onkologi Medik sebagai Bagian dari Team Work Onkologi dalam Pengelolaan Kanker". Menurut dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo, Surabaya, ini, pendekatan terapi secara multidisiplin antara onkologi bedah, medik, dan radiasi merupakan metode penanganan kanker yang paling ideal, efektif, dan efisien. Sedangkan Thalca, yang dikukuhkan menjadi guru besar ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi, menyatakan keinginan sebagian orang untuk tampil cantik dan menarik kadang tidak diimbangi dengan pengetahuan mengenai dampak kesehatan mengenai behel, sehingga kadang malah menimbulkan kerusakan.
Meninggal
Kusumo Budoyo
Maestro wayang orang dan ketoprak ini wafat pada usia 73 tahun di Rumah Sakit Husada, Jakarta, Selasa dua pekan lalu. Asmorohadi, begitu ia biasa disapa, diduga meninggal karena serangan darah tinggi. Ketika itu, ia baru mementaskan wayang orang di Gedung Kesenian Jakarta bersama 120 anggota rombongan Yayasan Ondrowino, Keraton Kasunanan Solo. Jenazah Asmorohadi diterbangkan pada malamnya ke Solo, dan dikebumikan esok harinya di Astana Laweyan, Solo. Dia meninggalkan 7 anak, 14 cucu, dan 9 cicit. Ia juga dosen Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia.
Penghargaan
Marciano Norman
Kepala Badan Intelijen Negara ini mendapat anugerah International Fellows Hall of Fame di Washington, DC, Amerika Serikat, Selasa pekan lalu. Penghargaan dari National Defense University (NDU) ini diserahkan Presiden NDU Mayor Jenderal Gregg F. Martin. Selain mendapat piagam dan plakat, foto mantan Komandan Pasukan Pengaman Presiden ini dipasang di International Fellows Hall of Fame. Lulusan Akademi Militer angkatan 1978 ini dinilai sebagai penyokong demokrasi yang berprestasi dalam dunia militer. Anugerah itu diberikan sejak April 1999 sebagai penghormatan atas prestasi alumnus NDU yang menduduki pangkat jenderal atau jabatan setingkat menteri di negaranya. Marciano adalah lulusan National War College pada 2006 dan alumnus asal Indonesia pertama yang mendapat penghargaan itu.
"Yang dikatakan berkoalisi itu harus sejalan dengan kebijakan pemerintah. Kalau tak sejalan, silakan rakyat yang menilai."
Sekretaris Sekretariat Gabungan Syariefuddin Hasan di Jakarta, Selasa pekan lalu. Dia menganggap Partai Keadilan Sejahtera sebagai anggota koalisi kurang beretika karena menolak kenaikan harga BBM yang diputuskan pemerintah.
"Sudah saatnya TNI segera berbenah diri dan bersikap egaliter terhadap masyarakat."
Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti di Jakarta, Selasa pekan lalu. Menurut dia, pengakuan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Moeldoko bahwa masih banyak prajurit yang arogan menunjukkan TNI belum sepenuhnya dibenahi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo