Bantahan Adiwoso

Koreksi Soal Telepon Saku Rasanya saya perlu memberikan penjelasan mengenai rubrik Ilmu & Teknologi berjudul "Mimpi Besar Adiwoso" (TEMPO, 21 April 1990), mengenai jaringan telepon saku yang saya sajikan pada pameran Intertelec '90, sebagai berikut: Dalam makalah atau presentasi, saya tidak pernah mengatakan ingin menyaingi Perumtel. Pada Undang-Undang Telekomunikasi No. 3/1989, mengenai penyelenggaraan telekomunikasi dasar (Basic) dilaksanakan oleh Perumtel, disebutkan bahwa suatu kerja sama dengan pihak swasta dapat dilakukan dengan izin menteri. Dalam presentasi ataupun makalah, saya tidak pernah menyatakan usul pembatalan STDI 2. Hal ini tidak sejalan dengan judul makalah saya, yang hanya menyinggung masalah globalisasi dan akibat perkembangan teknologi telekomunikasi di Indonesia. Tujuan saya menyatakan teknologi baru, yaitu PCN (Personal Communication Network), hanyalah memberikan suatu masukan mengenai adanya teknologi baru yang dapat membantu pembangunan telekomunikasi di Indonesia. Mengenai penerapannya tergantung kebijaksanaan pemerintah dan Perumtel. Dilihat dari segi teknologi dan biaya, PCN memberikan harapan yang baik untuk pembangunan Indonesia, khususnya bagi sarana telekomunikasi. Semoga, keterangan ini meluruskan isi dari presentasi dan makalah yang saya sampaikan pada Intertelec '90. ADI R. ADIWOSO Jalan Ciputat Raya 298 A Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12240 Telp. 710034