Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Pernyataan bahwa ”sebagian dari perusahaan yang disetor sudah kosong melompong. Nilainya anjlok” adalah tidak benar. Semua perusahaan yang diserahkan melalui MSAA telah dinilai oleh lembaga penilai internasional serta telah disetujui nilainya oleh BPPN dan konsultan keuangannya. Kalaupun terjadi penurunan nilai Dipasena, itu disebabkan oleh kerusuhan yang terjadi di luar kekuasaan kami (force majeure). Kejadian tersebut pun terjadi setelah ditandatanganinya closing MSAA.
- Pernyataan bahwa Bapak Sjamsul Nursalim telah pulih kesehatannya adalah tidak benar. Sampai saat ini, beliau masih dalam perawatan di RS Raffles, Singapura.
- Pernyataan bahwa Sjamsul Nursalim adalah ”konglomerat pengutang BLBI terbesar” tidak akurat. BDNI bukanlah bank yang paling banyak menerima BLBI, tapi ada bank lainnya.
- Pernyataan bahwa ”kewajiban tunai Rp 1 trilliun tak juga dipenuhi Sjamsul Nursalim” adalah tidak benar. Pembayaran tunai Rp 1 trilliun telah dipenuhi. Hal ini dipertegas oleh akta notaris No. 48, letter of statement yang dibuat antara BPPN dan PSU BDNI pada tanggal 25 Mei 1999, di hadapan Merryana Suryana, notaris di Jakarta. Dalam akta notaris ini BPPN menyatakan bahwa transaksi-transaksi yang tertera dalam perjanjian induk (MSAA) telah dilaksanakan oleh Sjamsul Nursalim. Hal tersebut juga dipertegas dalam hasil audit BPK pada Oktober 1999 dan 31 Mei 2002, yang menyatakan bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh, BPK berpendapat bahwa penyelesaian kewajiban pemegang saham BDNI telah closing tanggal 25 Mei 1999 dan pembayaran tunai Rp 1 triliun telah dipenuhi oleh Sjamsul Nursalim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo