Cara mempromosikan wisata di australia

Hubungan persahabatan antara Sydney dan Manhattan ternyata menggiring dua provinsi di Indonesia melakukan hal yang sama. Itu terjadi antara Jawa Timur dan Australia, dan antara Jawa Tengah dan Queensland. Tentu, cakupannya jauh lebih luas dari sekadar hubungan "sister-city". Yang perlu dimanfaatkan dalam hubungan kedua negara itu adalah pengembangan bahasa Indonesia di Australia. Beberapa sekolah menengah di Australia, saat ini, telah mencantumkan bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran pilihan. Ini tentu membuka kesempatan bagi guru-guru bahasa Indonesia dari Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk memperluas cakrawala budaya Indonesia di Australia sambil menimba pengalaman baru. Australia Indonesia Institute (AII) mungkin bisa berfungsi sebagai jembatan untuk memperlancar hubungan. Dampak lain yang potensial adalah di bidang pariwisata. Kenyataannya bahwa biaya liburan ke Indonesia relatif lebih murah dibandingkan dengan liburan ke Australia. Ini jelas memberi peluang bagi pengembangan obyek wisata Indonesia di Australia. Namun, dalam hal ini, informasi tentang obyek wisata Indonesia di Australia terasa sangat kurang. Menurut saya, Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia dan perwakilan Garuda di Brisbane mungkin dapat membantu mempopulerkan wisata Indonesia. Saya mengajak teman-teman di Indonesia untuk urun rembuk dalam mempromosikan hal tersebut. RALDI HENDRO KOSTER Div. of Environmental Sciences Griffith Univ. Nathan, Brisbane, Qld. 4111 Australia