IRMA Hardisurya kedinginan. Suhu di kantor majalah wanita Femina
yang baru di Jalan Rasuna Said, tempat ia bekerja kini sebagai
anggota staf redaksi, memang cukup dingin oleh AC. Itu sebabnya
ia mengenakan pullover putih, melapisi blus kuning berstrip
cokelat yang diberi pinggiran biru yang sewarna dengan roknya.
Bekas Ratu Jawa Barat yang kemudian jadi Miss Indonesia 1969 ini
masih tampak ayu. Dan tergolong pintar. Di kantornya ia tampak
lagi sibuk, mungkin menyelesaikan laporan perjalanannya minggu
lalu ke Bali. Apa kegiatannya kini? "Pagi-pagi ke kantor, kerja,
selesai terus pulang," jawabnya pendek. Ia lagi tak banyak
omong. Tumben.
Ketika Femina terbit, Irma sudah jadi pembantu khusus. Kemudian
memegang bagian F & G Collection (pakaian jadi koleksi Femina
dan Gadis) pada 1977-1981. Dan tahun ini jadi editor mode. Di
mejanya tersusun rapi beberapa majalah mode terkenal.
Sarjana Senirupa ITB 1974 ini pada 1970 menyandang mahkota Miss
Friendship Asia. Dan sampai sekarang ia masih sendiri.
Lydia Arlini Wahab, boleh dikata tetap menyandang selempang
gadis tercantik se-Indonesia yang diraihnya 1973. Sebab tahun
berikutnya gelar yang diperebutkan setiap tahun itu ditiadakan.
Ia lantas dikirim ke pemilihan Queen Pasific Quest di Australia.
"Dan saya terpilih sebagai Miss Crowning Glory," katanya.
Setahun kemudian ia mengikuti kontes Miss Universe di El
Salvador. Ketika itulah untuk pertama kalinya Indonesia
diwakili. "Saingannya 77 orang. Dan di sana saya tidak mendapat
apa-apa," kata ibu dua anak ini sambil tertawa. Berdarah
Palembang-Lampung, Lydia berkulit putih bersih. Rambutnya
pendek, matanya besar berbinar-binar.
Menurut Lydia. mengikuti kontes ratu merupakan kesenangan
tersendiri. Mulai dari kegiatan memperkenalkan tanah air di
forum internasional sampai menjawab pertanyaan para juri. "Itu
keasyikan tersendiri," katanya. "Yang pasti koleksi teman saya
bertambah banyak," tambahnya, sambil tertawa lagi. Hanya itu.
Apa kegiatan Nana Riwayatie sekarang? Gadis berdarah Bugis ini
kini memimpin grup tari tradisional Tenriavaru Cultural Dance,
yang keempat anggotanya masih sedarah Nana, kini 22 tahun,
pernah meraih gelar Ratu Pariwisata pada 1977 dan tiga tahun
kemudian dikirim ke Seoul mengikuti kontes Miss Universe. Untuk
apa Nana sulit menjelas kannya. Di forum itu ia tak memperoleh
angka.
Gadis semampai yang masih kuliah d sebuah akademi ini sempat
bermain dalam film Tiga Dara Mencari Cinta dan Tom Boi. Meski ia
mengaku main film sebagai iseng, dalam waktu dekat ia juga akan
meneken kontrak main film Woy la. Sebagai bintang iklan ia juga
laris. Ia berpose untuk maskapai penerbangan MNA, tabanas, dan
kalender 1982 Bir Bintang.
Seorang bekas Putri Indonesia 1976 mengaku sedang mencari
pekerjaan. Ia Yuliarti Rahayuningsih, 28 tahun. Sarjana farmasi
ITB ini baru dilantik jadi apoteker bulan April lalu. Ia penah
mengikuti lomba Miss Universe 1976 di Hongkong, dan pulang
dengan tangan hampa.
Prestasi di bangku kuliah itu aaknya dieroleh dengan penuh
ketekunan. sampai-sampai ia menolak tawaran Andi Nurhayati untuk
mengikuti pemilihan Miss Asia di Filipina. "Apalagi ketika itu
legalitasnya diragukan," kata Yuli di rumahnya di kawasan
Kebayoran Baru minggu lalu. Ia mengenakan blus putih dan rok
merah kotak-kotak. Tampak segar sehabis mandi sore.
Menurut Yuli, kegiatan Miss Universe itu positif. "Hanya mungkin
bangsa kita belum bisa menerimanya," ujarnya. Menanggapi reaksi
mereka yang tidak setuju, ia menjawab: "Saya kan pernah ikut,
dan ternyata enggak ada apa-apanya. Kalau kelak anak saya
misalnya mau ikut, silakan." Yuli masih sendiri, tapi katanya
sudah punya calon.
Sebaliknya dengan Roosye Soerachman, 21 tahun. Ia tertawa
gembira mendengar keberangkatannya ke New York mengikuti lomba
Miss Universe dibatalkan Juli tahun lalu. Permintaan visanya ke
AS ditolak, entah apa sebabnya. "Sejak semula saya sudah tidak
srek. Dalam salah satu acaranya harus mengenakan pakaian
bikini," kata mahasiswi psikologi UI tingkat IV yang tahun lalu
terpilih sebagai Gadis Teladan itu.
Sebenarnya ia tidak menyukai pemilihan miss-miss-an. "Ketika
saya mengikuti pemilihan Gadis Teladan, ada teman bilang itu
pemilihan miss inteligensi, bukan pemilihan ratu kecantikan.
Saya sama sekali tidak mengira akan dikirim ke pemilihan Miss
Universe," katanya. Roosye sama sekali tidak melihat kegunaan
pemilihan ratu kecantikan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini