Setiap Jumat malam, sepulang kuliah, saya selalu menggunakan jasa Perumka pulang ke Jakarta. Pada Jumat 10 Januari 1992, saya naik KA 41 Solo -- Tanah Abang dari Yogyakarta. Ketika sampai di daerah antara Wonosari -- Butuh, tiba-tiba kepala saya dientakkan oleh seorang pria berjaket. Dan, ketika itu pula tas saya, yang berisi KTP, Kartu Mahasiswa, SIM A dan C, buku tabungan "Jumbo" BBD , uang, dan lain-lain, berpindah tangan. Saya kesal dan bingung. Soalnya, dalam tas itu juga terdapat kartu ujian akhir, yang akan saya tempuh pada Selasa, 21 Januari 1992. Saya terpaksa turun di stasiun Purwokerto untuk melapor. Berkat bantuan Bapak Soemadi Kdr Solo-Balapan, saya dapat kembali ke Yogyakarta dengan menumpang KA Senja Utama dari Jakarta. Semoga pengalaman saya ini tidak terulang oleh pembaca. Harap pembaca selalu waspada di atas KA, karena para pencopet semakin nekat. Bila ada di antara pembaca TEMPO menemukan surat-surat saya, mohon dikirimkan ke Kampus IKIP Sadhar, Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta. B.K. MAWARTININGTYAS Mahasiswi IKIP Sadhar Yogyakarta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini