Imbauan untuk departemen p dan k

Ketika mudik ke kampung halaman, saya sangat prihatin melihat kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat, tepatnya di Desa Bakung, Kecamatan Menggala, Kabupaten Lampung Utara, yang sejak dulu, ketika saya masih kanak-kanak, tetap saja kere-kere. Namun, yang sangat saya sorot adalah rendahnya mutu pendidikan anak-anak tingkat SD di desa tersebut. Perlu diketahui, di desa tersebut hanya ada sekolah tingkat SD. Itu pun hanya sampai kelas 5 kelas 6 harus mengungsi ke desa lain. Hal demikian disebabkan minimnya jumlah guru yang ditugaskan di desa itu. Keseluruhannya berjumlah tiga orang. Mereka rata-rata tamatan SPG yang telah bertahun-tahun menganggur, yang begitu SK-nya keluar langsung mengajar tanpa ada pendidikan dan pelatihan ulang. Materi yang diajarkan adakalanya ngawur dan, yang lebih mengagetkan, sejak tahun 1975 hingga kini pelajaran agama dan olahraga kesehatan tidak pernah diajarkan, sehingga dampaknya sangat buruk. Mesjid-mesjid hanya dikunjungi oleh orang-orang yang telah lanjut usia. Sewaktu saya mengadakan pertemuan dengan para guru tersebut, mereka mengatakan belum pernah ada bantuan buku dari Departemen P dan K setempat, sehingga murid-murid agak sukar menyerap materi yang diajarkan. Buku acuan para guru tersebut hanya satu buah per pelajaran dan, setelah saya amati, buku-buku itu telah ketinggalan zaman jika dibandingkan dengan buku pelajaran SD saat ini. Melalui Kontak Pembaca ini, kami mengimbau pihak yang berwenang agar memberikan solusi. Kepada Departemen P dan K, khususnya, kami mengimbau agar mengirimkan buku pelajaran yang dibutuhkan serta menugaskan guru yang memenuhi syarat, sehingga murid SD desa kami tidak ketinggalan jauh dengan murid SD lainnya. Dengan demikian, tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa benar- benar terwujud, tidak hanya di kota, tapi juga di desa. Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih. IWAN INDARTO Fakultas Ekonomi Universitas Janabadra Yogyakarta