Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Industrialisasi TEMPO

13 Agustus 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETELAH Goenawan Mohamad diganti, saya lihat ada jiwa yang hilang di TEMPO dan digantikan dengan semangat lain yang saya rasa tidak cocok dengannya. Tampaknya, ada semacam industrialisasi TEMPO. Majalah ini menuntut dirinya berkembang seperti majalah asing yang lain. Dan iklan yang ditonjolkan juga cukup banyak, sehingga kadang menghilangkan esensi dari tiap penerbitan. Saya masih berharap, mungkin di lain waktu, TEMPO akan kembali ke jati dirinya. Saya ingin mendapatkan kembali guru politik, hukum, kriminalitas, dan sosial budaya. Tapi harapan tinggal harapan. Bentuk majalah memang tetap sama seperti dulu, tapi isi dan touch-nya berbeda. Touch kemanusiaan dan bahasa yang indah sudah tidak saya dapatkan lagi. Secara jujur saya marah. Karena saya berprinsip ”satu pacar cukup”, jika Tempo tidak dapat memuaskan saya, saya harus rasional untuk ”memutuskannya”. Salam perpisahan bagi ”guru politik, hukum, sosial budaya”-ku. ARISAKTI PRIHATWONO (RICO) Alumni SMA Kolese Loyola Semarang tahun 1995 Jalan Karang Ligu 1225 C, Semarang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus