Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Jangan Berhenti di Jero Wacik

15 September 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo.co

Apakah Anda percaya Jero Wacik bukan target utama KPK?
Ya
81,9% 602
Tidak
11,4% 84
Tidak Tahu
6,7% 49
Total (100%) 735

Komisi Pemberantasan Korupsi mulai menyisir aliran dana kasus dugaan korupsi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik. Baru-baru ini penyidik antirasuah memeriksa Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Daniel Sparringa, Pemimpin Redaksi Indopos Don Kardono, sejumlah anak buah Jero di Kementerian Energi, dan teller Bank Mandiri Cabang Jakarta Thamrin. "Mereka dimintai keterangan sebagai saksi," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

Sumber Tempo di KPK mengatakan Don diperiksa karena disinyalir berkaitan dengan upaya pencitraan Jero melalui media massa yang menghabiskan dana sekitar Rp 1 miliar pada 2012. "Itu soal sosialisasi menjelang kenaikan harga BBM," ucap sumber itu. Don Kardono membantah menerima uang dari Kementerian Energi. Dia juga menyatakan tak pernah bertemu dengan Jero.

Ihwal pencitraan Jero Wacik, Bambang mengatakan perbuatan itu disebabkan oleh kecilnya dana operasional Menteri Energi. "Plafon yang diterimanya tak mencukupi," ujarnya. Adapun juru bicara Kementerian Energi, Saleh Abdurahman, menilai wajar bila kebutuhan dana operasional Jero sebagai menteri besar.

Alasan dia, Jero berperan besar di kementeriannya. Meski menolak menyebutkan jumlah duit operasional bosnya, Saleh menuturkan dana itu tidak sebanding dengan gaji menteri yang lebih kecil daripada penghasilan Direktur Utama Pertamina padahal tugasnya adalah mengawasi dan membuat regulasi. "Perannya besar sehingga biaya transfernya juga besar," kata Saleh.

Tak cuma buat pencitraan, KPK juga menelisik indikasi Jero terlibat penyuapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk memuluskan pembahasan anggaran Kementerian Energi pada 2013. "Kami masih mendalami kasus itu," ujar Ketua KPK Abraham Samad.

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas menegaskan, berangkat dari kasus mantan Ketua Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Rudi Rubiandini serta Jero Wacik, lembaganya terus menelisik kasus dugaan korupsi di sektor energi, mineral, dan batu bara. "Kami menelisik di manakah aspek-aspek struktural dari mafia migas yang sejak dulu jadi isu publik," katanya.

Niat KPK membongkar sindikat mafia di sektor migas, yang diduga menjadi dalang di balik kasus dugaan korupsi Jero Wacik, sejalan dengan respons masyarakat yang berpartisipasi dalam jajak pendapat Tempo.co. Sebanyak 602 dari 735 responden atau 81,9 persen percaya Jero Wacik bukan target utama KPK. Adapun 84 orang (11,4 persen) meyakini Jero adalah hulu dari korupsi di kementerian yang dipimpinnya dan 49 responden (6,7 persen) menyatakan tidak tahu. l

Ikuti Polling Indikator di www.yahoo.co.id

Indikator Pekan Ini

Apakah Anda setuju kepala daerah dipilih DPRD?? www.tempo.co.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus