Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karier Politik
PRESTASI Pak Joko Widodo dalam karier politik adalah terpilih dua kali sebagai Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, satu kali terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan terpilih dua kali sebagai presiden. Padahal Pak Jokowi hanya orang biasa dan bukan seorang elite partai politik.
Pemimpin yang baik memang seharusnya mempunyai pengalaman yang memadai dan bisa membuktikan hasil kerjanya yang positif sebagai bekal untuk menduduki jabatan politik yang mempunyai tanggung jawab besar kepada rakyat. Karena itu, setelah era Presiden Jokowi, Indonesia tidak harus dipimpin oleh tokoh yang muncul secara instan atau karbitan. Indonesia memerlukan pemimpin yang mau bekerja keras, bukan menjadikan negara sebagai lahan untuk dibagi-bagi demi kepentingan.
Sebagian besar Presiden Amerika Serikat mempunyai latar belakang pernah menjadi anggota dewan perwakilan rakyat, senator, atau gubernur. Mereka ditempa oleh pengalaman berpolitik yang matang, karena merangkak dari bawah, dari tingkat county, naik ke distrik, lalu negara bagian dan akhirnya tingkat nasional. Partai-partai politik di Indonesia seharusnya sudah mampu membina bibit internal potensial sejak dini dan disiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan. Bukan asal mengambil orang setiap kali akan ada pemilihan kepala daerah atau pemilihan umum.
Samesto Nitisastro
Depok, Jawa Barat
Truk CPO
KEBERADAAN jalan di suatu daerah akan menarik investor berinvestasi. Salah satunya perusahaan kelapa sawit. Investor berinvestasi membangun perkebunan kelapa sawit (estate) dan pabrik minyak kelapa sawit (mill). Sudah tentu kendaraan operasional perusahaan terus melintas. Akibatnya, jalan rusak dan memicu masyarakat menghadang kendaraan pengangkut sawit yang marak di Sumatera.
Untuk itu, kepedulian perusahaan terhadap lingkungan harus benar-benar diperhatikan, terutama yang berkaitan dengan akses jalan. Solusi mengantisipasi penghadangan truk crude plam oil ini adalah program rawat jalan. Lalu membina hubungan baik dengan aparat penegak hukum setempat dan berpartisipasi dalam peningkatan pembangunan jalan.
Perusahaan melewati jalan di desa yang diaspal dan ditebalkan melalui program pemerintah. Karena itu, perusahaan wajib berpartisipasi dalam bentuk program tanggung jawab perusahaan atau CSR, yaitu bantuan dalam wujud material untuk peningkatan badan jalan dan pengaspalan.
Perusahan juga perlu merespons dengan cepat dan peka terhadap keluhan masyarakat mengenai jalan. Di sini tim operasional lapangan harus cepat tanggap terhadap laporan dan keluhan masyarakat. Jangan sampai masalah yang kecil dan sepele tidak ditanggapi perusahaan sehingga menyebabkan masyarakat melakukan aksi penghadangan di jalan.
Masyarakat selalu mengadu dan melaporkan keluh kesahnya ke pihak perusahaan melalui bagian hubungan masyarakat, terutama mengenai permasalahan jalan. Ikuti dengan program CSR yang berkaitan dengan jalan, seperti pemasangan lampu jalan, pemasangan gundukan atau polisi tidur di lokasi yang ramai aktivitas warga dan anak-anak, pemberian bantuan material untuk pengerasan dan perbaikan jalan, alat berat buat menservis jalan, penyiraman jalan secara rutin, serta penyiraman minyak ke aspal.
Edwin Leonardo Armay
Riau
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo