Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amerika boleh merasa menang dengan menyerbu Irak dan menangkap Saddam. Tapi sesungguhnya inilah kemenangan besar bagi Usamah bin Ladin sekaligus kemunduran bagi upaya Negeri Abang Sam itu dalam menggulung jaringan Al-Qaidah. Itulah pendapat pedas ahli terorisme CIA (badan pusat intelijen AS) dalam bukunya, Imperial Hubris: Why the West Is Losing the War on Terror?.
Rahasia dapur CIA ini akhirnya jadi juga diterbitkan dengan syarat identitas asli si penulis disamarkan dengan nama "Anonim". Belakangan, nama "Anonim" ini disebut-sebut sebagai "nama sandi" pejabat intelijen senior AS yang mengepalai unit khusus pengejaran Usamah di Pusat Kontra-Terorisme CIA tahun 1996-1999.
Dalam buku setebal 309 halaman ini, si Anonim menyebutkan kebijakan AS menyerbu Irak mirip kondisi di Afganistan pada dekade 1980 ketika berhadapan dengan Uni Soviet, yang memunculkan kelompok Mujahidin.
Kondisi panas di Irak, yang telah menewaskan 900 tentara AS, membuat Al-Qaidah menjelma menjadi satu aliran "Al-Qaidahisme". "Situasi sekarang ini sudah pada tahap berupa semua pihak kalah. Tidak ada cara lain kecuali kita meningkatkan kekuatan secara dramatis atau menarik diri sama sekali," kata si Anonim, yang kini memasuki usia 50 tahun.
Buku itu langsung menjadi best-seller kelima dalam urutan yang dikeluarkan harian The New York Times. Sejak dipublikasikan sebulan lalu, oplah buku itu melonjak dari cetakan pertama sekitar 10 ribu menjadi 200 ribu eksemplar. Rencananya, buku itu akan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, Prancis, Yunani, Jepang, dan Turki.
PDA untuk Tunanetra
Kaum tunanetra tak kesulitan lagi menggunakan PDA (personal digital assistant), semacam komputer mini. Pulsa Data International telah menciptakan PDA khusus bagi tunanetra, yang mereka beri nama PDA BrailleNote PK.
Ukuran PDA ini sama dengan PDA yang sudah lama beredar di pasaran. Ia juga dilengkapi kartu untuk menjelajah Internet tanpa kabel alias Wi-Fi, plus jalur koneksi Bluetooth. Agar praktis dan bisa menyimpan data cadangan ke komputer meja, BrailleNote PK bisa disinkronkan dengan Microsoft Office dan Outlook. Ia juga mampu memutar file audio MP3, Windows Media, Wave, dan AIF. Ukuran totalnya 174 x 92 x 32 mm dan bobotnya 450 gram. Kapasitasnya memorinya 96 megabyte ditambah slot ekspansi kartu memori CompactFlash atau MicroDrive yang bisa mencapai 1 gigabyte.
Bedanya dengan PDA biasa, PDA ini menggunakan keyboard khusus Braille 8. Perbedaan lainnya adalah layar 18 cell yang berupa huruf Braille.
Pemutar Mini iPod
Olimpiade, ajang olahraga multi-event terbesar di dunia, digelar 13-19 Agustus di Athena, Yunani. Tak kurang dari 10.500 atlet ikut ambil bagian di 28 cabang olahraga. Untuk mengetahui perkembangan momen besar ini, kunjungi situs http://www.athens2004.com atau situs Komite Olimpiade Internasional (IOC) di http://www.olympics.org.
Bagaimana rasanya mengantongi 1.000 lagu dalam kantong? Perang mesin pemutar yang terus berlangsung diramaikan dengan keluaran baru Apple Computer, iPod mini, pemutar musik digital yang diklaim sebagai yang terkecil di dunia.
Saking kecilnya, iPod mini ini hanya memiliki dimensi 3,6 x 2,05 inci atau lebih kecil dari kebanyakan telepon genggam. Beratnya pun hanya 3,6 ons. Meski mini, iPod mini memiliki kapasitas 4 gigabyte atau bisa memainkan 1.000 lagu selama delapan jam penuh.
Tersedia dalam lima warna pilihanperak, emas, hijau, merah jambu, dan biruiPod mini dijual dengan harga US$ 249 atau sekitar Rp 2,3 juta. Lebih murah sekitar US$ 150 dari versi sebelumnya yang memiliki kapasitas simpan lagu lebih besar.
JEJAK MAYA
http://www.athens2004.com/, http://www.olympic.org/
Situs Olimpiade
Olimpiade, ajang olahraga multi-event terbesar di dunia, digelar 13-19 Agustus di Athena, Yunani. Tak kurang dari 10.500 atlet ikut ambil bagian di 28 cabang olahraga. Untuk mengetahui perkembangan momen besar ini, kunjungi situs http://www.athens2004.com atau situs Komite Olimpiade Internasional (IOC) di http://www.olympics.org.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo