Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Anda, apakah dengan membuat akun Twitter, SBY akan lebih mudah berkomunikasi dengan publik?
(18-25 April 2013) |
||
Ya | ||
(22,3%) | 269 | |
Tidak | ||
(73,8%) | 861 | |
Tidak Tahu | ||
(3,9%) | 45 | |
Total | (100%) | 1.175 |
Yahoo Indonesia
Menurut Anda, apakah dengan membuat akun Twitter, SBY akan lebih mudah berkomunikasi dengan publik?
(18-25 April 2013) |
||
Ya | ||
(27%) | 802 | |
Tidak | ||
(61%) | 1.808 | |
Tidak Tahu | ||
(12%) | 357 | |
Total | (100%) | 2.967 |
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya tergoda juga. Melihat pesatnya pertumbuhan pengguna media sosial di Indonesia, dia memutuskan membuka akun Twitter sendiri. Secara resmi, akun @SBYudhoyono berkicau pertama kali dari Istana Bogor dua pekan lalu. Dalam waktu kurang dari sepekan, jumlah follower akun kenegaraan ini melonjak sampai angka 1,5 juta orang dan terus menanjak. Selain membuka akun pribadi, Yudhoyono memerintahkan staf Istana membuat akun khusus, @IstanaRakyat. Tapi jajak pendapat situs berita Tempo.co dan Yahoo! sepanjang pekan lalu menunjukkan bahwa tak semua terpesona. Lebih dari 70 persen pembaca Tempo.co dan 60 persen pengakses Yahoo! menilai terjunnya Yudhoyono ke jagat Twitter tak otomatis membuatnya lebih mudah diakses khalayak ramai. Benar-tidaknya tentu waktu yang akan menjawab.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
Edisi 24 Maret 2014 PODCAST REKOMENDASI TEMPO surat-pembaca surat-dari-redaksi angka kutipan-dan-album kartun etalase event Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971 Jaringan Media © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum |