Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi anda yang sering bepergian ke kota Bandung ada satu titik yang paling menakutkan bagi para pengendara mobil yaitu Padalarang. Kota kecil yang menjadi pintu gerbang kota Bandung dari arah Jakarta ini sudah lama menjadi "neraka kemacetan" yang tidak mengenal waktu. Lebih-lebih di hari raya Lebaran seperti sekarang, saat orang berbondong pulang kampung.
Penyebab kemacetan ada beberapa faktor: Pertama, bertemunya tiga jalan utama propinsi yaitu jalan dari arah Jakarta lewat Puncak, jalur Jakarta lewat Purwakarta, dan dari Bandung menuju arah barat. Kedua, adanya pasar tradisional Padalarang yang kumuh dan mempersempit jalan. Ketiga, kesemrawutan lalulintas akibat angkutan umum dan delman serta mobil-mobil pribadi yang saling menyerobot jalur.
Faktor pertama dan kedua murni masalah sarana fisik dan lingkungan yang tidak memadai. Sedangkan faktor ketiga adalah masalah perilaku manusia yang memperparah keadaan macet. Maka lengkaplah kesemrawutan kawasan itu dikesehariannya.
Selain ketiga faktor diatas, sebenarnya yang membuat kondisi ini berlarut larut adalah sikap tutup mata Pemerintah Daerah Jawa Barat yang atas persoalan ini. Sepanjang pengetahuan saya yang hampir dua puluh tahun berlalu-lalang melewati jalur ini, tidak ada satu upaya yang berarti yang dilakukan pemerintah Jawa Barat untuk memperbaiki lalu lintas di Padalarang.
Helmi B. Widjaya
Matraman, Jakarta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo