Jika diperhatikan, tindakan Gus Dur yang banyak disorot para politisi maupun masyarakat luas semua seragam, yaitu kasus-kasus yang terkait dengan uang atau yang berbau uang, seperti Buloggate, Bruneigate, perlakuan istimewa atas tiga konglomerat kakap penilep dana BLBI, pertemuan rahasia dengan Tommy Soeharto urusan grasi, dan lain-lain. Gus Dur tidak pernah terlihat atau terdengar mengucapkan kalimat-kalimat yang menyejukkan hati rakyat, yaitu kalimat mengenai persatuan dan kesatuan bangsa, upaya menyadarkan rakyat untuk bekerja keras demi keamanan dan kerukunan, atau berkeliling Nusantara untuk mendamaikan pertikaian antarkelompok/suku/ras/agama, mengunjungi petani/nelayan untuk menjelaskan kebijakan ekonomi rakyat dan koperasi, atau sekadar memberi rasa percaya diri dalam menghadapi kesulitan perekonomian rakyat, dan sebagainya.
Beliau malah mengumbar kata-kata yang menyulitkan suasana domestik ataupun internasional. Itu pun diucapkan jauh dari luar negeri, yang memerlukan biaya amat banyak. Jika tindakan yang berbau uang itu benar adanya, apakah untuk menghidupkan sebuah partai itu memang begitu besarnya dan hanya bergantung pada dana?
MADE DJAGERA
Denpasar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini