Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Info Event - Universitas Indonesia kembali menyelenggarakan acara tahunan History Fair UI yang berlangsung di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) dengan mengusung tema “Kontribusi Jalur Rempah di Dunia Melayu terhadap Peradaban Global.” Tema ini dipilih untuk menyoroti pentingnya peran Jalur Rempah Melayu dalam membentuk berbagai aspek peradaban dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui rangkaian kegiatan yang melibatkan unsur akademik dan non-akademik, History Fair UI 2024 bertujuan meningkatkan pemahaman serta apresiasi terhadap sejarah Jalur Rempah. Fokus utama program ini adalah mengedukasi generasi muda tentang pentingnya menjaga dan menghargai Jalur Rempah sebagai identitas bangsa. Selain itu, acara ini mendukung langkah pemerintah dalam memperluas kesadaran masyarakat terhadap Jalur Rempah, yang kini tengah diajukan sebagai warisan budaya dunia kepada UNESCO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah perlombaan menjadi bagian dari agenda utama History Fair UI 2024, termasuk lomba debat, lomba karya tulis ilmiah (LKTI), dan lomba infografis, yang diikuti oleh siswa SMA dan mahasiswa dari berbagai daerah. Antusiasme tinggi terlihat dari kreativitas para peserta dalam menyampaikan gagasan sejarah yang relevan dengan tema.
Dalam lomba debat, sebanyak 110 peserta dari berbagai SMA/SMK/MA di Indonesia mendaftarkan diri. Setelah melalui seleksi ketat, empat tim terbaik diundang untuk berkompetisi secara langsung di FIB UI. Akhirnya, SMAK Tirtamarta BPK Penabur Pondok Indah berhasil meraih juara pertama, disusul SMAS Santa Ursula Jakarta, SMAN 22 Bandung, dan MA Al-Tsaqafah.
Lomba karya tulis ilmiah juga menarik perhatian dengan 29 tim dari berbagai universitas di Indonesia. Seleksi dilakukan secara bertahap, mulai dari abstrak hingga presentasi makalah. Tim Soedjatmoko dari Universitas Padjajaran keluar sebagai juara pertama dengan karya berjudul “Bika, Bingka, Bibingka, dan Bebinca: Pengaruh Transkuliner Portugis Terhadap Kuliner Melayu di Kawasan Selat Malaka.” Proses penyusunan karya tim ini memakan waktu panjang, mulai dari bulan Juli, dengan tantangan besar berupa penerjemahan sumber dari bahasa Portugis ke bahasa Indonesia. Salah satu anggotanya, Shafa Nurazizah, menyampaikan harapannya agar penelitian mereka mampu menunjukkan bahwa kuliner adalah hasil akulturasi budaya, bukan warisan tunggal.
Sementara itu, kategori lomba infografis menarik partisipasi 102 peserta dari masyarakat umum. Setelah proses penjurian, Tim Triple Rizz dinobatkan sebagai juara pertama, diikuti oleh Tim SIN dan Gloria Renata Simatupang.
Sebagai puncak acara, seminar bertema “Menelusuri Peran Jalur Rempah dalam Peradaban Maritim Melayu” menjadi daya tarik tersendiri. Seminar ini menghadirkan pembicara terkemuka seperti Prof. Dr. Susanto Zuhdi, M.Hum, Guru Besar Ilmu Sejarah FIB UI, dan Dr. Ary Prihardhyanto Keim, M.Sc dari BRIN.
History Fair UI 2024 tidak hanya menjadi pengingat akan pentingnya sejarah Jalur Rempah dalam memperkuat jati diri bangsa, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk terus menjaga warisan sejarah ini. Acara ini menegaskan bahwa sejarah bukan hanya catatan masa lalu, melainkan aset yang membentuk peradaban masa depan. (*)