Setiap edisi TEMPO, yang pertama saya baca adalah Surat dari Redaksi karena letaknya yang strategis di halaman 3. Selintas, tampaknya rubrik itu sepele, yakni sekadar pemberitahuan dari Redaksi ke sidang pembacanya. Namun, sebetulnya, rubrik itu punya kekuatan komprehensif bila dibandingkan dengan media pers lainnya dalam hal mengaktualisasikan "dapur" yang transparan sekaligus memopulerkan "koki"-nya. Di situ, apa saja yang sedang dan akan dikerjakan reporternya dalam memburu berita, termasuk kesulitan peliputan dan mahalnya biaya peliputan, semuanya dipaparkan dengan jujur, apa adanya. Semuanya mengacu pada kepuasan pembaca. Justru di sinilah letak nilai tambahnya TEMPO untuk menggalang pelanggan dan pembaca sebanyak mungkin. Pada edisi 16 November 1991, TEMPO menampilkan Surat dari Redaksi tentang SWOT. Namun, ada satu kelemahan SWOT TEMPO, yakni tidak melibatkan kekuatan luar, seperti pakar komunikasi massa yang independen dan fair, mahasiswa komunikasi dan pengamat netral lainnya. Tujuan untuk membantu TEMPO dalam men- cari kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang menghadang di tengah arus globaliasi informasi. Salam sukses. VIDA AULIA BUDIANY Mahasiswi FISIP-UI No. Mhs: 0989010449
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini