Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Paku Buwono XII, 80 tahun

14 Juni 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mendung duka menyelimuti Keraton Surakarta Hadiningrat, pekan lalu. Raja keraton itu, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwono XII, Jumat, 11 Juni 2004, mangkat. Pemegang kekuasaan trah Mataram ini wafat di Rumah Sakit Dr. Oen Kandang Sapi, Solo, pada pukul 08.08, setelah mengalami gangguan ginjal dan komplikasi hati. "Fungsi ginjal Sinuhun melemah," kata menantunya, Kanjeng Pangeran Eddi Wirabumi.

Paku Buwono dirawat di rumah sakit sejak Senin pekan lalu, setelah mengeluh kecapaian. Tapi pada Kamis, 10 Juni, kondisi Paku Buwono makin parah sehingga harus masuk ruang perawatan intensif. Setelah dilakukan transfusi darah, kondisi Raja Solo ini sempat stabil. Namun, karena ada pembuluh darah yang pecah, kesehatannya pun menyurut, hingga akhirnya mengembuskan napas terakhirnya.

Raja Solo itu meninggal pada usia 80 tahun. Raja yang tidak memiliki permaisuri ini wafat dengan meninggalkan 35 putra-putri dari para garwa ampil (selir). Calon presiden Wiranto, yang kebetulan berkampanye di Solo, mencium kaki jenazah saat melayat. "Saya benar-benar kehilangan seorang bapak," kata Wiranto.

Cacuk Sudarijanto, 56 Tahun

Kamis pekan lalu adalah akhir perjalanan "tawaf" bagi Cacuk Sudarijanto. Mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional itu mengembuskan napas terakhirnya pukul 17.20 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, setelah berjuang melawan penyakit ginjal, tekanan darah tinggi, serta stroke.

Cacuk masuk rumah sakit sejak Sabtu, 29 Mei, karena tensi darahnya berulah. Namun, Senin pekan lalu, penyakitnya makin parah ketika dia terkena stroke. "Almarhum langsung menjalani operasi Senin itu," tutur Suwirman, salah seorang staf keluarga Cacuk, kepada Priandono dari Tempo News Room. Tiga hari kemudian, nyawanya tak tertolong. Almarhum meninggalkan istrinya, Titi Muktiani, serta lima anak dan sebelas cucu.

Semasa hidupnya, Cacuk adalah sosok direktur, bos, dan ekonom bertangan dingin. Kariernya dimulai di PT IBM Indonesia. Pada 1978, di usianya yang ke-32, dia sudah meraih penghargaan tertinggi di perusahaan itu, yakni Golden Circle. Prestasinya itu mestinya mengantarkan dia menjadi Direktur IBM, tapi usianya dianggap tak memenuhi syarat.

Bintangnya benar-benar berpijar setelah dia berhasil memajukan PT Indosat—saat Cacuk masuk, cuma ada 29 karyawan, tapi kemudian berkembang menjadi 1.400 karyawan. Dia juga sukses memimpin PT Telkom dengan gebrakan memasyarakatkan warung telekomunikasi (wartel) dan telepon umum.

Alumni Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung itu punya motto "hidup itu seperti tawaf." Dalam tawaf orang harus berjalan berdesakan mengelilingi Ka'bah dan banyak orang berlomba mencium batu yang dimuliakan, yakni Hajar Aswad. "Di sana kita siap disodok, ditendang, bahkan diinjak," katanya saat itu, "Apa pun yang terjadi, kita terima dengan pasrah kepada Allah.

"Mestinya korupsi di Indonesia berada di urutan pertama di dunia. Tapi, karena ada tim dari Indonesia yang melobi hingga ke New York, peringkat korupsi di Indonesia berubah. Lobi kita memang hebat."
— Amien Rais, calon presiden dari Partai Amanat Nasional, dalam kampanyenya di Pekanbaru, Kamis, 10 Juni.

"Sudahlah. Badai pasti berlalu."
— Gubernur Aceh Abdullah Puteh, Rabu, 10 Juni, di Banda Aceh, saat ditanyai tentang kesiapannya menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi berkaitan dengan dugaan 'mark-up' pembelian helikopter senilai US$ 725 ribu.


TEMPO DOELOE

14 Juni 1982
Argentina dan Inggris sepakat melakukan gencatan senjata untuk Perang Falkland yang berlangsung sejak 22 April 1982. Sejak Inggris merebut kembali kepulauan di selatan Argentina ini, sedikitnya 800 prajurit dari kedua negara tewas.

15 Juni 1215
Raja Inggris, John, menandatangani dokumen Magna Charta yang berisi pengakuan kerajaan atas hak-hak kaum feodal, kebebasan yang lebih luas bagi gereja, dan pelaksanaan hukum nasional. Magna Charta kemudian dianggap sebagai cikal-bakal demokrasi modern.

16 Juni 1963
Valentina Tereshkova, bekas buruh tekstil, menjadi wanita pertama yang menjelajah angkasa luar dengan wahana Vostok VI milik Uni Soviet.

17 Juni 1972
Koran-koran Amerika memuat sebuah berita kecil tentang pencuri yang tertangkap di kompleks apartemen Watergate, Washington, DC. Kelak terungkap, ini bukan pencurian biasa. Inilah skandal Watergate yang kemudian menjatuhkan Presiden Amerika Richard Nixon dari kekuasaannya.

18 Juni 1953
Republik Mesir berdiri dengan Jenderal Najib sebagai presiden pertama.

19 Juni 1942
PM Inggris Winston Churchill tiba di Washington, DC, untuk membicarakan rencana pengerahan pasukan Amerika dalam Perang Dunia II dengan Presiden Amerika Roosevelt.

20 Juni 1967
Petinju Muhammad Ali diganjar hukuman penjara karena menolak wajib militer ke Vietnam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus