LIEM SIOE LIONG go public? Betul dua kali, dalam arti tampil di hadapan publik. Pertama, berpidato di depan sejumlah tokoh bisnis dan pejabat, dalam acara Temu Wicara pekan lalu. Kedua, orang Nomor 1 dari beberapa "urutan" di Indonesia ini tampil dalam gambaR sampul majalah ini. FikrI Jufri, Wakil Pemimpin Redaksi, merupakan wartawan pertama dalam negeri yang mewawancarainya secara khusus. Buat Fikri, meski telah beberapa kali mewawancarai tokoh "sulit" (misalny Ibnu Sutowo), menginterviu tokoh yang satu ini tetap terasa istimewa. "Orangnya tidak hanya istimewa," katanya, "juga unik: manusia bisnis tulen, meski terkesan keras dari generasi lampau, mampu mengembangkan berbagai perusahaan secara modern." Tapi, sesungguhnya profil Liem - riwayat hidup dan cerita suksesnya bukan pertama kali ditampilkan TEMPO. Ia merupakan satu dari ratusan tokoh yang terhimpun dalam buku APA SIAPA Sejumlah Orang Indonesia 1981-1982. Kini dia pun muncul kembali dalam APA SIAPA 1983-1984. Buku terbitan PT Grafiti Pers itu, penerbit majalah TEMPO, memang merupakan himpunan cerita tentang ratusan tokoh. Kami sebut cerita, karena di dalamnya tidak hanya terkumpul data kering - yang umumnya terdapat pada buku Who's Who terbitan luar negeri. Tiap tokoh dalam versi Grafiti Pers ini disusun dengan "cara TEMPO": diusahakan tampil dengan dunianya - termasuk dunia batinnya: ucapannya yang khas, pengalamannya yang menarik dan lucu, dan pandangan-pandangan pribadinya. APA SIAPA 1983-1984, yang terbit bulan ini, bolehlah disebut "perkembangan" dari edisi sebelumnya: tokoh lama diikuti perjalanannya, dan tokoh baru dimunculkan. Komposisi nama diseimbangkan. Tokoh ekonomi dan bisnis mendapat porsi terbesar (18%) dari hampir 800 nama. Edisi sebelumnya tergantung pada bahan dokumentasi TEMPO, tetapi untuk yang baru ini Harun Musawa, Redaktur Pelaksana Majalah TEMPO yang memimpin proyek penerbitan buku Grafiti Pers, merekrut 10 reporter (ditambah 10 tenaga tidak tetap), mengerahkan 8 penulis dan 8 editor. Juga 6 konsultan dari berbagai bidang. Penerbitan buku kini memang usaha serius, meskipun kecil, dari TEMPO. Belasan judul buku, yang pemilihannya dilakukan dengan kriteria ketat, telah diterbitkan. "Semula, menerbitkan buku semacam itu hanya untuk mengisi kekosongan - siapa yang berani menerbitkan skripsi atau disertasi dengan risiko tidak laku?" kata Harun. "Ternyata laris."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini