ORANG luar yang ikut memberi ciri pada TEMPO adalah para kolumnis Mereka bahkan hampir tak pernah absen dalam setiap penerbitan. Ada yang mengirimkan sendiri tulisan mereka, ada pula yang kami minta. Penulis-penulis kolom TElPo datan dari berbagai kedudukan sosial, dan berbagai disiplin ilmu. Ada menteri, ada bekas menteri, ada dirjen, ada politikus ada ekonom, ada kiai, ada dokter, ada seniman, sampai ahli statistik. Minggu ini, kami perkenalkan sejumlah kolumnis yang tulisannya sering Anda temui di TEMPO -bahkan beberapa di antaranya sering kami telepon pada tengah malam untuk menulis kolom guna memperkaya Laporan Utama yang kami siapkan. Mereka antara lain Hadi Soesastro, Soetjipto Wirosardjono, Winarno Zain, Rosihan Anwar, Mahbub Djunaidi, dan M.A.W. Brouwer. Hadi Soesastro, 42 tahun, sehari-hari menjabat sebagai direktur studi dan ketua departemen ekonomi Centre for Strategic and International Studies, adalah salah seorang ekonom yang sering kami minta menulis tentang prediksi ekonomi nasional. Tidak jarang Hadi (karena kesibukannya mengikuti berbagai seminar di luar negeri) kami kontak melalui sambungan langsung internasional, dan kemudian ia mengirimkan tulisannya lewat facsimile. Ekonom kelahiran Malang ini (yang dalam buku Apa Siapa 1985-1986 berseloroh, "Menerjuni bidang ekonomi saya anggap suatu kecelakaan.") meraih gelar doktor dari The Rand Graduate Institute, California, dengan disertasi Policy Analysis for the External Financing for Indonesia's Development. Penulis kolom lain yang juga sering kami telepon untuk permintaan mendadak adalah Soetjipto Wirosardjono. Ahli statistik lulusan University of the Philippines, Manila, ini termasuk orang yang segala tahu. Ia tak hanya lihai menjelaskan statistik pertumbuhan penduduk Indonesia dalam sebuah tulisan pendek yang kompak, tapi juga jeli menganalisa perubahan situasi di luar negeri, terutama Filipina, sampai soal pesantren. Maka, ia berkali-kali kami minta menulis tentang negeri yang diperintah Cory Aquino, janda ayu itu. Soetjipto, 50, kelahiran Bagorwetan, Nganjuk, yang sehari-hari menjabat sebagai Wakil Kepala Biro Pusat Statistik, menulis sekitar 30 karya tulis. Ada kolumnis lain yang juga terbiasa dengan deadline TEMPo. Dialah: Winarno Zain, 45, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ekonom kelahiran Pekalongan ini di TEMPO dikenal sebagai "ahli" membaca RAPBN- buku yang penuh angka-angka itu. Apakah semua orang bisa menulis kolom untuk TEMPO ? Prinsipnya bisa - kalau Anda ahli dalam satu bidang, populer, bisa menulis singkat, padat, komunikatif, dan jenaka pun bisa. Tapi, keputusan terakhir, sebagaimana naskah-naskah lain, tetap berdasarkan kemufakatan peserta rapat perencanaan TEMPO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini