Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Ragu Noor Din Tertangkap

3 Agustus 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Anda, setelah peledakan Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, apakah polisi bisa menangkap Noor Din M. Top?
Ya
35,41% 387
Tidak
56,27% 615
Tidak Tahu
8,33% 91
Total 100% 420

POLISI menggeber pencarian Noor Din M. Top. Pekan lalu, Detasemen Khusus Anti Teror menggelar operasi di Banyumas, Cilacap, Klaten, Kulonprogo, dan beberapa daerah lain di Jawa Tengah yang diduga menjadi persembunyian buron tersangka teroris nomor satu itu.

Gegap perburuan Noor Din setelah dua hotel di kawasan Mega Kuningan dibom pada 17 Juli lalu. Warga negara Malaysia ini diduga terlibat dalam serangan yang menewaskan sembilan orang itu. Polisi menyebar belasan ribu poster Noor Din. Pemerintah juga bekerja sama dengan Malaysia buat memantau gerakan Noor Din.

Polisi berharap langkah-langkah ini mumpuni untuk meringkus Noor Din. Namun sebagian besar pembaca Tempointeraktif dalam jajak pendapat pada 22-29 Juli 2009 meragukan kemampuan polisi menangkapnya.

KOMENTAR

Mencari teroris di kepadatan 250 juta orang bak mencari jarum di tumpukan jerami. Salah melangkah, jarum menusuk kaki.

(Florensius Marsudi, Palembang)

Kelihatannya agak susah karena mereka diam di tempat yang benar. Meski banyak orang yang tidak mendukung, tapi juga tidak mau mengutuk.

(Antok, Denpasar)

Saya punya feeling teroris itu akan ketangkap tidak lama lagi, secara kebetulan.

(Steven, Jakarta)

Indikator Pekan Ini
PASANGAN calon presiden Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto menuntut pemilihan presiden diulang. Dasarnya, ada dugaan penggelembungan suara yang menguntungkan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Kubu Mega menyiapkan 50 berkas dokumen bukti pelanggaran dan kecurangan itu.

Tuntutan pembatalan hasil penghitungan suara juga diajukan Jusuf Kalla-Wiranto. Koordinator tim kuasa hukum, Chairuman Harahap, mengatakan bahwa proses pemilihan tidak sesuai dengan undang-undang. ”Kami menyampaikan agar keputusan penghitungan suara dibatalkan,” kata dia.

Menurut Anda, apakah tuduhan kecurangan pelaksanaan pemilu cukup untuk menjadi alasan pemilu ulang? Kami tunggu jawaban dan komentar Anda di www.tempointeraktif.com.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus