Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RUMAH bukan sekadar tempat tinggal, tapi karya seni. Begitulah ketika para arsitek membangun rumah-rumah unik yang tak mudah dilupakan. Ada rumah terbalik, ada yang bisa berputar. Ini sebagian di antaranya:
Rumah Terbalik
Dua seniman Jerman, Klaudiusz Golos dan Sebastian Mikiciuk, merancang rumah terbalik yang dia beri nama Die Welt Steht Kopf di Trassenheide, Pulau Esedom. Semua perabotan di dalamnya juga ditata terbalik. Dua arsitek membangunnya untuk tempat pameran benda-benda arsitektur unik.
Arsitek asal Polandia, Daniel Czapiewski, sebelumnya pernah membangun rumah terbalik pada 2007. Rumah Czapiewski mampu menyedot turis lokal ataupun asing. Karya Golos dan Mikiciuk itu bernilai 400 ribu euro atau sekitar Rp 4,9 miliar.
Rumah Hippodame
Rumah ini mirip tempat tinggal para hobit dalam film The Lord of The Rings karangan J.R.R. Tolkien. Pasangan seniman Michael Kahn dan Leda Livant membangun rumah yang diberi nama Eliphante ini selama 28 tahun. Dibuat dengan teknik pahat dan ukir, rumah ini berbahan batu, kayu, dan pecahan keramik.
Rumah berbentuk kubah ini menyendiri di pegunungan batu di dekat Sedonia, Amerika Serikat. Rumah dibuat tanpa desain awal, dibiarkan berubah secara alami, bergantung pada bahan bangunan dan kebutuhan. Uniknya, tak ada kamar mandi dan toilet di dalam rumah. Dua tempat basah itu dibangun terpisah.
Rumah Bertingkat 27
Miliarder asal India, Mukesh Ambani, membangun rumah 27 lantai yang menyerupai hotel setinggi 173 meter. Dibangun dengan langit-langit tinggi, rumah ini setara dengan gedung 60 lantai. Rumah ini diberi nama Antilla, dan masing-masing lantai memiliki fungsi khusus. Ada lantai khusus pertemuan keluarga, kamar tidur, tiga lantai untuk garasi mobil, dua lantai untuk ruang kesehatan, ruang kebugaran, taman, ruang teater, juga helipad. Rumah yang dibangun selama empat tahun dan selesai 2009 ini memerlukan 600 petugas untuk merawatnya. Menurut Forbes, rumah ini bernilai US$ 2 miliar atau Rp 19 triliun. Kekayaan Ambani ditaksir sekitar US$ 43 miliar atau Rp 408 triliun.
Rumah Gelembung
Di awal 1980-an, desainer pakaian Pierre Cardin membeli ”The Bubble House” di Cannes, Prancis, yang dibangun arsitek Antti Lovag. Rumah ini berbentuk balon dengan warna merah bata, cocok untuk musim panas karena dibangun di tepi pantai dengan panorama laut yang indah. Pembangunan rumah menghabiskan US$ 7,5 juta atau Rp 71,250 miliar.
Rumah Berputar
Luigi, desainer yang berpikir radikal, mendesain rumah dengan meminimalisasi ruang. Di dalam rumah berbentuk kubus 6 x 6 meter persegi, ia membuat ruang silinder tiga fungsi: kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Ruang silinder dapat bergerak ke kiri dan ke kanan seperti rotor atau baling-baling—dan dapat digerakkan dengan remote control. Ruang toilet, ruang keluarga, dan gang sempit letaknya terpisah dari ruang silinder.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo