Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

SBY (Tidak) Perlu Menegur Malaysia

23 Desember 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apakah menurut Anda SBY harus turun tangan mengenai tudingan pengkhianat bangsa terhadap B.J. Habibie?
(11-18 Desember 2012)
Ya
40,15% 375
Tidak
58,14% 543
Tidak Tahu
1,71% 16
Total (100%) 934

Yahoo Indonesia

Apakah menurut Anda SBY harus turun tangan mengenai tudingan pengkhianat bangsa terhadap B.J. Habibie?
(11-18 Desember 2012)
Ya
63% 3.243
Tidak
33% 1.699
Tidak Tahu
4% 239
Total (100%) 5.181

Elite politik Malaysia mungkin memang tak perlu belajar demokrasi dari Indonesia. Yang mereka lihat dari seberang Selat Malaka adalah hiruk-pikuk dan kekacauan.

Di Senayan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat lebih sibuk berpelesir ke luar negeri ketimbang memperjuangkan hak rakyat. Partai politik jadi kendaraan petualang yang gemar memainkan anggaran untuk kepentingan kantongnya sendiri. Lembaga peradilan berisi hakim yang bisa mengubah putusan seenak perut.

Maka tak perlu heran ketika Zainudin Maidin, bekas Menteri Penerangan dan Pemimpin Redaksi Koran Utusan Malaysia, terang-terangan menyampaikan antipati. Ketika mantan presiden B.J. Habibie berpidato mengenai transisi demokrasi di Universitas Selangor, Zainudin murka. Dia menuding Habibie—dan Presiden Indonesia setelahnya, Abdurrahman Wahid—mencoba mengajarkan demokrasi kepada Malaysia.

Yang jadi masalah adalah pilihan kata Zainudin yang kasar dan terkesan merendahkan. Menuding Habibie sebagai pengkhianat bangsa jelas salah dan tidak pada tempatnya.

Tapi perlukah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai turun tangan? Dalam hal ini, sikap publik mendua. Di Tempo.co, separuh lebih pembaca menganggap tak perlu. Sedangkan di Yahoo!, lebih dari 60 persen pembaca berpandangan sebaliknya. Yudhoyono sendiri memutuskan mengangkat masalah ini dalam pembicaraannya dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pekan lalu.

Ikuti Polling Indikator di www.yahoo.co.id

Indikator Pekan Ini

Apakah menurut Anda kasus Hambalang akan menyeret Anas Urbaningrum?

Kami tunggu jawaban dan komentar Anda di www.tempo.co.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum