Saya ingin meninjau Surat Al Baqarah ayat 62 yang dikemukakan Saudara Moecharor dalam tulisan "Sedekah dan Zakat: Tak Bernilai Bila Belum Puasa?" (TEMPO, 6 Juni 1992, Komentar). Ayat itu berbunyi, "Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, orang-orang Shobiin, dan siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian, dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati." Menurut sebab-sebab turunnya ayat (asbabun nuzul), ayat itu turun sehubungan dengan pertanyaan Salman Al Farizi kepada Nabi Muhammad SAW tentang penganut agama yang pernah dianut Salman sebelum ia masuk Islam. Maka, turunlah Surat Al Baqarah ayat 62 sebagai penegasan bahwa barang siapa beriman kepada Allah, hari akhir, dan beramal saleh, baik yang dilakukan oleh umat Muhammad, Yahudi, Nasrani, maupun Shobiin, akan mendapat pahala. Jelasnya, ayat tersebut turun dalam konteks menerangkan nasib teman-teman Salman yang berpegang pada aturan-aturan Alkitab, tapi belum sampai mengenal Quran dan Nabi Muhammad SAW. Adapun situasi orang-orang Yahudi dan Nasrani di zaman Nabi Muhammad SAW, Saudara Moecharor dapat memeriksa pada Surat Al Baqorah ayat 87-89 dan ayat 109-111. Semoga telaah ini dapat membawa Saudara Moecharor pada suatu pengertian yang sempurna tentang posisi ayat Quran dalam kandungan arti yang meliputi latar belakang dan tujuannya, sehingga tidak terjadi salah paham dalam pengamalannya. Dan satu hal yang perlu diperhatikan: mendalami ayat-ayat Quran tidak boleh sepotong-sepotong, tapi harus menyeluruh dan bersifat konstruktif, dengan tidak mengabaikan referensi untuk menafsirkannya. NURUL HIDAYAT Jalan Raya Kauman Blega 7 Bangkalan 69174 Jawa Timur
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini