TANDA pagar (#) dan bintang (*) di telepon Anda, kini praktis cuma hiasan. Padahal, kedua tombol itu mampu pula mengirim sinyal frekuensi sebagaimana tuts 1, 2, 3, sampai 0. Tapi masa-masa menganggur itu kini segera berakhir. Mulai pekan ini PT Telkom menawarkan paket jasa baru: tanda pagar dan bintang bisa dimanfaatkan. Kemajuan ini merupakan kelanjutan dari gerakan pengapkiran telepon analog diganti digital sejak 1986. Mesin-mesin canggih dan serba digital kini telah terpasang di hampir semua kantor sentral telepon. Di tempat konsumen, pesawat telepon putar telah diganti dengan telepon pencet yang dilengkapi tuts .119 dan *. Paket baru PT Telkom itu berisi lima menu istimewa, biasa disebut feature, dengan mengaktifkan pemakaian tuts .119 dan *. Untuk menikmatinya, pelanggan harus mendaftar dulu ke Kantor PT Telkom. Ongkos pemasangannya Rp 25.000 per menu atau Rp 50.000 untuk kelimanya. Biaya langganan setiap menu Rp 15.000 per bulan. Salah satu feature yang dijual perusahaan pemerintah itu berupa jasa pemendekan nomor telepon tujuh angka yang kini telah merebak di kota besar seperti Jakarta. Deretan angka sepanjang tujuh digit ini tentu saja susah diingat. Dengan modal komputer, PT Telkom siap memendekkannya menjadi tiga digit. Jasa semacam itu pas bagi sekretaris sibuk, sebut saja Elvi, yang bosnya punya jaringan bisnis luas. Puluhan nomor telepon harus dia putar setiap hari. Elvi tinggal memilih nomor telepon terpenting yang sering dia hubungi. Lantas, nomor tujuh digit itu bisa diganti dengan tiga angka acak sesuai dengan keinginannya. Untuk setiap satu sambungan telepon di mejanya, Elvi berhak memendekkan 100 nomor. Untuk mengubah nomor itu tak sulit. Misalnya saja, nomor 5201022 mau diubah menjadi 456. Caranya, rekam dulu dengan menekan tuts *51*, kemudian pencet angka 456. Setelah itu tekan nomor telepon 5201022, dan diakhiri dengan menekan tuts .119. Kode yang dikirim via pesawat telepon itu akan direkam komputer PT Telkom. Selanjutnya, untuk memanggil nomor 5201022 tersebut, Elvi cukup menekan tuts **456. Namun, tak berarti nomor 5201022 itu telah diganti. Di buku telepon angka itu tetap tercantum. Orang lain atau pelanggan lain pun masih dapat memencet nomor 5201022. Nomor 456 tersebut berlaku khusus bagi Elvi. Feature kedua yang ditawarkan PT Telkom berupa pemindahan nomor telepon. Jasa ini cocok untuk orang yang suka jalan-jalan. Misalnya, si Broto, bos Elvi itu, sering menghabiskan akhir pekannya di Bandung setelah lima hari kerja di Jakarta, tapi dia tak mau putus komunikasi dengan pekerjaannya. Kini ada jalan keluar, nomor telepon rumahnya di Jakarta bisa dipindah ke Bandung. Cara pemindahannya mudah. Tekan tuts *22*, lalu masukkan nomor telepon yang di Bandung beserta kode wilayahnya, dan ditutup dengan kode .119. Hasilnya, setiap telepon yang mau masuk ke pesawat telepon si Broto berbelok ke Bandung. Namun, dalam soal ini, biaya pulsa ke Bandung ditagih ke rekening Broto di Jakarta. Dengan cara memainmainkan tuts .119, *, dan angkaangka, pelanggan masih dapat menikmati menu berikutnya: jasa hotline. Feature ini mungkin perlu untuk hubungan telepon yang intim, seperti kantor cabang bank dengan induknya. Pemakaian hotline ini sederhana, tekan *28*, lalu masukkan nomor kantor induk, dan ditutup .119. Untuk menghubungi kantor induk itu pemakai di kantor cabang cukup mengangkat gagang telepon, tak perlu menyentuh tombol mana pun. Dan 15 detik kemudian secara otomatis nomor telepon kantor induk itu akan ditembus. Kalau tujuannya bukan ke sana, tombol harus ditekan sebelum 15 detik. Satu pencetan tuts cukup untuk membatalkan hubungan khusus ke kantor induk itu. Feature berikutnya dari PT Telkom itu disebut call waiting service. Dengan menu ini, Elvi si sekretaris itu bisa melayani telepon dari dua penjuru. Misalnya saja, pada saat Elvi menelepon seseorang, ada telepon masuk. Elvi bisa permisi sejenak menunda pembicaraan dan menyilakan penelepon kedua masuk. Caranya dengan menekan hook flash satu kali. Seusai berurusan dengan penelepon kedua, Elvi bisa kembali ke orang pertama, dengan cara menekan hook flash lagi (lihat gambar). Elvi bisa tahu ada penelpon kedua, lantaran pesawat telepon pelanggan jasa call waiting service ini akan mengeluarkan suara "tut-tuut'' bila ada telepon yang mau masuk. Menu kelima disebut three party service. Dengan menu ke-5 itu, Elvi bisa melakukan pembicaraan segi tiga, bahkan segi lima atau enam. Syaratnya, lawan bicaranya juga pelanggan paket baru ini. Penggunaannya mirip dengan call waiting service, yakni dengan memainkan hook flash. Jasa call waiting dan three party itu sebetulnya sudah lama dioperasikan di pelbagai kantor swasta atau pemerintah. Namun, yang ada sekarang memerlukan pesawat model PABX atau sejenisnya yang lebih mahal. Lewat paket baru ini peran PABX diambil alih komputer PT Telkom. Lagi pula kedua feature itu sebelumnya tak bisa dilayani hanya dengan satu saluran telepon. Pemasaran kelima paket feature ini diakui agak terlambat oleh I Nyoman G. Wiryanata, manajer pelaksana Kantor Daerah Telkom Bandung. "Selama ini perhatian kami lebih ke masalah lain, perluasan jaringan misalnya," ujarnya kepada Taufik Abriansyah dari TEMPO. Untuk paket baru ini PT Telkom tak perlu menambah sarana. "Kami cuma mengaktifkan piranti lunak yang belum dipakai," tambahnya. Kemampuan sistem digital di PT Telkom sendiri sebetulnya bisa melayani 36 feature. Masih banyak menu lain yang belum dijual, di antaranya program untuk membunyikan alarm pada jam tertentu, pendeteksian ke mana telepon digunakan, mengubah angka (2 menjadi 7, 8 menjadi 4, dan seterusnya) agar tak bisa dipinjam, atau membungkam telepon agar tak berdering. Untuk sementara ini hanya 1% telepon yang bisa mendapat paket baru itu. Putut Trihusodo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini