Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih parah lagi, penilaian terhadap Gus Dur. Beliau dianggap gampang mengorbankan akidah karena supertoleran. Intinya, Mega dan Gus Dur dianggap kurang kapabel memimpin bangsa karena akan merugikan Islam. Pandangan ini pernah disuarakan K.H. Yusuf Hasyim, paman Gus Dur.
Sumargono orang yang sangat sektarian. Sebagai pengagum Gus Dur, saya tidak bisa menerima penilaian bahwa Gus Dur dipublikasikan sebagai penjual akidah hanya karena kedekatan dan ketoleransiannya terhadap kalangan non-muslim. Tuduhan dalam wawancara itu saya pikir sebagai keteledoran Sumargono menilai seseorang tanpa dilandasi argumen kuat dan obyektif.
Sampai di situ justru terlihat bahwa Sumargono beragama tidak "kaffah". Padahal dalam pengakuannya kepada TEMPO, dia orang yang paling "kaffah". Sangat disayangkan TEMPO tidak meminta penjelasan akidah Sumargono sesungguhnya. Seandainya Gus Dur membaca tuduhan itu, saya yakin dengan tenang mengatakan, "Ahmad Sumargono itu masih perlu belajar lebih lama lagi."
ARIFUDDIN
Ujungpandang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo