Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan menggunakan taksi, tentu saja ia terjebak dalam keruwetan Pasar Tanahabang. Maklum, museum yang dibangun abad ke-19 ini hanya 100 meter jaraknya dari pusat perdagangan itu. Tetapi, ya namanya turis, riuh-rendah itu akan ditontonnya dengan penuh kenikmatan, meski sang sopir taksi harus bolak-balik menanyakan bangunan tua yang terletak di jalan K.S. Tubun ini—museum tempat menyimpan kain-kain klasik yang harganya tak ternilai itu--yang letaknya tersembunyi di balik kios pedagang barang bekas.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo