Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KAMI merayakan ulang tahun majalah Tempo (6 Maret) ke 39 dan Koran Tempo (2 April) ke 9 tahun ini dengan sesuatu yang penting—walaupun tak luar biasa bagi pembaca dan sekalian mitra kerja Tempo. Bukan mengundang band beken atau orkestra kenamaan, tapi melakukan pergantian pucuk pimpinan di departemen produksi.
Tapi percayalah, pergantian ini sudah sekitar dua tahun disiapkan, bukan diadakan semata mata untuk ”mengejar” pergantian usia Tempo.
Di Jalan Proklamasi 72, Jakarta, kantor majalah Tempo, Wahyu Muryadi, 47 tahun, menggantikan Toriq Hadad sebagai pemimpin redaksi. Wahyu, arek Suroboyo yang menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, pernah menjadi kepala protokol Istana pada zaman Presiden Abdurrahman Wahid. Wahyu juga akan merangkap sebagai Editor in Chief Tempo Weekly News Magazine—yang sebelum ini juga dijabat Toriq Hadad.
Di majalah Tempo, posisi Wahyu sebelumnya, yakni redaktur eksekutif, ditempati oleh Arif Zulkifli, 40 tahun, lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Arif dulunya adalah redaktur pelaksana kompartemen nasional—yang hampir setiap minggu kebagian tugas menyiapkan laporan utama majalah Tempo.
Adapun di Tempo Weekly News Magazine, Wahyu akan didampingi dua wartawati tangguh. Yuli Ismartono, lulusan political science University of India, yang dulu menjabat executive editor, akan mendapat promosi sebagai deputy editor in chief.
Hermien Y. Kleden, 47 tahun, lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, menjadi executive editor, posisi Yuli Ismartono sebelum ini. Hermien, sebelum ini Wakil Redaktur Eksekutif Majalah Tempo, akan diserahi juga tanggung jawab sebagai Pemimpin Redaksi U Magazine, menggantikan Toriq Hadad. Penggemar roti, teh Inggris, dan selada ini—yang hampir selalu pulang paling malam dan berdisiplin sangat tinggi—punya tugas tambahan: membangun komunitas untuk mengisi halaman halaman gaya hidup di seluruh media Grup Tempo.
Di Kebayoran Centre, Gendur Sudarsono, 41 tahun, akan memimpin Koran Tempo dan juga mensupervisi Tempo Interaktif— posisi yang sebelum ini dijabat Sri Malela Mahargasarie. Lulusan Fisip Universitas Gadjah Mada ini selama ini menjabat redaktur eksekutif, ”penjaga gawang” Koran Tempo.
Darsono akan didampingi Metta Dharmasaputra, 41 tahun, yang akan menjabat redaktur eksekutif. Metta dan Gendur merupakan alumnus UGM. Bedanya, Metta lulus dari fakultas ekonomi pembangunan. Itu sebabnya di Tempo ia menangani kompartemen ekonomi selama ini. Metta ikut melahirkan rubrik investigasi Selusur di Koran Tempo.
Media online semakin kuat perannya dalam era digital ini. Maka kami menugasi trio Daru Priyambodo Wicaksono Burhan Solihin untuk mengembangkan Tempo Interaktif. Daru, 46 tahun, magister komunikasi lulusan Universitas Indonesia, akan menjabat pemimpin redaksi. Wicaksono, 44 tahun, menjadi wakil pemimpin redaksi, dan Burhan Solihin, 39 tahun, menjabat redaktur eksekutif.
Wicaksono, orang Yogya lulusan UGM, punya ”umat” yang panjang di dunia daring (online). Dia, yang lebih beken dikenal sebagai ”Ndoro Kakung”, pernah dinobatkan sebagai pengasuh blog dan penggiat Twitter paling berpengaruh. Sedangkan Burhan, lulusan Institut Pertanian Bogor, bersama Wicak, selama ini mengasuh i Tempo, suplemen gaya hidup digital Koran Tempo.
Menyadari kantor kami masih terpisah pisah, perlu ada perangkapan jabatan untuk menjadi semacam ”jembatan” antar media di dua lokasi itu. Itu alasan mengapa Sudarsono juga kami tugasi sebagai Wakil Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, sedangkan Daru juga ”bertugas ganda” sebagai Wakil Pemimpin Redaksi Koran Tempo.
M. Taufiqurahman, 44 tahun, ”ekonom” Tempo, akan mendapat tugas baru yang menantang. Lulusan komunikasi UGM ini akan memimpin biro eksekutif dan pendidikan. Taufiq akan berperan memastikan seluruh unit produksi bekerja sesuai dengan rencana kerja. Ia juga akan terlibat banyak dalam pendidikan wartawan.
Ke mana Toriq Hadad dan Malela Mahargasarie? Toriq menggantikan Bambang Harymurti sebagai kepala pemberitaan korporat (corporate chief editor), sedangkan Malela menempati pos baru sebagai kepala desain korporat, jabatan yang sesuai dengan keahlian lulusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung ini. Malela masih menjabat pemimpin redaksi majalah perjalanan Travel Lounge—anak usaha terbaru kami. Toriq dan Malela masih tetap bertugas sebagai anggota Board of Director PT Tempo Inti Media Tbk.
Dengan tenaga baru yang segar, tentu lebih banyak gagasan peningkatan mutu akan lahir. Toh, kami tetap merindukan kritik Anda, agar setiap perubahan senantiasa membawa angin segar bagi semua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo