Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ucapan Terima Kasih Ditjen Pajak
KAMI mengucapkan banyak terima kasih atas tulisan majalah berita mingguan Tempo edisi 11-17 November 2013, berjudul "Kepada Direktur Jenderal Pajak", karena telah memberi perhatian dan masukan kepada kami.
Ditjen Pajak, sebagai institusi yang diberi amanah untuk menghimpun penerimaan pajak, senantiasa berusaha mencapai target penerimaan yang dibebankan. Untuk itu, Ditjen Pajak melakukan penggalian potensi pajak.
Salah satunya dengan melakukan penelitian atas surat pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh wajib pajak kepada Ditjen Pajak, termasuk para pejabat publik yang sedang beperkara ataupun tidak.
Kritik dan saran kepada Direktorat Jenderal Pajak dapat disampaikan langsung ke Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan terdekat. Selain itu, dapat menghubungi Kring Pajak 500200 atau website www.pajak.go.id.
Kismatoro Petrus
Direktur
Penipuan Rekrutmen PT Pertamina Bina Medika
Mencermati semakin maraknya penipuan rekrutmen pegawai yang menggunakan nama PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) belakangan ini dengan berbagai alamat e-mail atau link situs yang beredar di dunia maya, kami sampaikan bahwa informasi atau undangan untuk mengikuti proses Ârekrutmen yang disampaikan beberapa alamat situs tersebut bukan berasal dari kami. Dan disinyalir merupakan penyalahgunaan atau penipuan dengan menggunakan nama PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika).
Kami tidak pernah membebankan biaya apa pun pada proses rekrutmen pekerja. Kami mohon kewaspadaan dan kehati-hatian semua pihak yang berkepentingan. Untuk keterangan lebih lanjut dapat mengunjungi situs resmi kami di www.pertamedika.co.id atau menghubungi Sumber Daya Manusia Pertamedika di nomor telepon 021-7219025.
Ken Andarini A.
As.Men. Humas Pertamedika
Keberatan Ir H M. Ridwan Sanjaya, MT
SAYA merasa keberatan dan menuntut Tempo meminta maaf atas pemuatan foto saya pada majalah berita mingguan Tempo edisi 23-29 Desember 2013, halaman 75, berjudul "Penerang Gulita Proyek Surya".
Perlu diketahui, sejak 15 Juli 2011 hingga saat ini, saya sedang menjalani pidana atas fitnah yang ditimpakan kepada saya. Fitnah itu tak hanya membawa luka kepada diri saya, tapi juga terhadap istri, anak, dan keluarga besar saya.
Belum selesai luka yang terkoyak, giliran Tempo, majalah yang selama ini saya anggap bisa dipercaya, turut menganiaya saya beserta keluarga.
Dalam edisi khusus Sang Pembocor itu, Tempo menampilkan foto saya disertai kalimat keji dan penuh dramatisasi, seolah-olah saya tokoh antagonis dalam tulisan tersebut.
Pada alinea pertama, Tempo menulis, "Rentetan nasib buruk tiga tahun lalu masih membekas dalam ingatannya. Teror, ancaman, cercaan, dan kecelakaan beruntun menghampiri dia dan keluarganya pada 2010. Lebih dari sekadar kebetulan."
Pertanyaannya, siapakah terorisnya, pelaku ancaman, yang melakukan cercaan, yang berupaya mencelakai tokoh Suar tersebut. Ketika membaca tulisan itu, orang akan berasumsi bahwa sayalah pelakunya. Bukankah itu sesuatu yang sadistis. Di mana hati nurani Tempo?
Pada alinea berikutnya, dramatisasi tulisan Tempo kian menjadi-jadi, seakan-akan tokoh Suar begitu menderita, tertekan, dan menerima banyak teror.
Menyandingkan foto saya dengan tulisan tentang tokoh Suar adalah perbuatan keji yang amat menyakitkan. Untuk itu saya menyatakan keberatan dan meminta Tempo bertanggung jawab dengan memohon maaf kepada saya dan keluarga besar saya secara terbuka pada majalah Tempo edisi berikutnya.
Saya juga meminta memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa cerita Suar dan foto saya yang disandingkan Tempo itu sama sekali tidak memiliki hubungan. Atas perhatiannya, saya ucapkan banyak terima kasih.
Ir H M. Ridwan Sanjaya, Mt
Bandung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo