Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

Tempo 24 November 1990

13 Agustus 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SIAPA bilang hujan batu di negeri sendiri lebih enak dari hujan emas di negeri orang? Mereka sungguh tak betah di negeri leluhurnya dan terus berupaya bisa keluar. Mereka adalah warga Cina perantauan di Indonesia. Karena kebijakan pemerintah yang terkenal dengan PP (Peraturan Pemerintah) No. 10 Tahun 1959, mereka dipulangkan ke Cina.

Dengan peraturan itu, para perantau Cina hanya bisa berdagang di ibu kota provinsi, ibu kota karesidenan, ibu kota kabupaten, dan kota kecamatan. Terjadilah pengusiran Cina perantauan . Pengusiran itu dilaksanakan dengan tegas. Pada awal November 1959, misalnya, terjadi kerusuhan rasial di Cibadak ketika komandan militer Jawa Barat mulai menerapkan peraturan itu.

Kerusuhan ini membuat pemerintah RRC berang. Pada 10 Desember, Radio Peking mengajak warga Cina perantauan kembali ke ”kehangatan Ibu Pertiwi”. Kedubes RRC di Jakarta segera mendaftar Cina perantau yang tertarik oleh ajakan itu. Ada sekitar 119 ribu orang mendaftar. Namun hanya 102 ribu yang terangkut ke Cina.

Sesampai di Daratan Cina, perlakuan terhadap mereka ternyata tak memadai. Dengan gaji dibatasi dan makan ditakar, mereka umumnya hidup susah payah. Liauw Kwet Ping, misalnya, berusaha keluar dari Cina, tapi itu bukan pekerjaan gampang. Setelah tujuh tahun menderita, Liauw akhirnya bisa keluar lewat Hong Kong dan terus menuju Bangka, tempat ia dilahirkan.

Kini, 47 tahun berselang, ribuan pelarian di berbagai kota di Cina tetap menyimpan keinginan pulang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus