Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Terkungkung Kepulan Asap Rokok

28 Mei 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIAP tahun jumlah perokok bertambah. Yang bikin miris, kebiasaan ini marak di kalangan usia muda. Kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia, yang diperingati setiap 31 Mei, kalah masif oleh iklan rokok di media massa. Besarnya komposisi jumlah penduduk muda membuat Indonesia menjadi sasaran empuk industri rokok. Kepulan asap rokok mudah ditemukan di mana-mana.

  • 1 dari 5 orang di planet ini--merokok, 900 juta di antaranya hidup di negara berkembang.
  • 10 juta batang rokok diisap setiap menit. Jumlah rokok yang diisap tiap tahun pada 2025 akan mencapai 9.000 triliun.
  • 1.000 orang berusia di bawah 18 tahun menjadi perokok setiap tahun.
  • 5,4 juta kematian akibat kebiasaan merokok terjadi setiap tahun, setara dengan 1 kematian per 5,8 detik.
  • 3.000 anak mulai merokok setiap hari, kebanyakan berusia 10-18 tahun.
  • 90% perokok dewasa mulai merokok sejak usia remaja.
  • 1 350 000 000 000 penduduk bumi merokok, 900 juta di antaranya hidup di negara berkembang

    146 juta penduduk Indonesia merokok atau peringkat ke-3 di Asia.

  • 12,43% pengeluaran orang Indonesia tersedot buat membeli rokok, 6 kali lipat lebih penting ketimbang pendidikan dan kesehatan.
  • 84,8 juta jiwa perokok di Indonesia berpenghasilan kurang dari Rp 20 ribu per hari.
  • 71 persen keluarga memiliki 1 perokok di dalam keluarga.
  • 3 kali lipat risiko yang bakal diterima perokok pasif ketimbang perokok itu sendiri.

    66% perokok pasif di Indonesia adalah perempuan.

  • 4.000 zat kimia berbahaya, 69 di antaranya mengandung karsinogenik, terdapat di dalam 1 batang rokok.

    429.948 kematian yang berkaitan dengan rokok terjadi tiap tahun di Indonesia atau 1.172 orang per hari.

  • Rp 1,5 triliun pendapatan iklan rokok yang diterima media di Indonesia, tersebar di 10 televisi, 165 majalah, 103 surat kabar.
  • 91,7% remaja usia 13-15 tahun mulai merokok akibat pengaruh iklan.
  • 99,7% anak melihat iklan rokok di televisi, 68% di antaranya memiliki kesan positif terhadap rokok.

    Rp 167 triliun ongkos pengobatan akibat rokok, bandingkan dengan penerimaan cukai yang cuma Rp 63 triliun.

  • 2,4% perokok Indonesia berusia 5-9 tahun, 17,5% berusia 10-14 tahun, sedangkan 24,2% berusia 15-19 tahun. Sumber: WHO, FKM UI, Profil Tembakau Indonesia, Komnas Perlindungan Anak, Survei Ekonomi dan Kesehatan Nasional, Lembaga Demografi, The Tobacco Atlas
  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus