TIAP tahun jumlah perokok bertambah. Yang bikin miris, kebiasaan ini marak di kalangan usia muda. Kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia, yang diperingati setiap 31 Mei, kalah masif oleh iklan rokok di media massa. Besarnya komposisi jumlah penduduk muda membuat Indonesia menjadi sasaran empuk industri rokok. Kepulan asap rokok mudah ditemukan di mana-mana.
1 dari 5 orang di planet ini--merokok, 900 juta di antaranya hidup di negara berkembang.
10 juta batang rokok diisap setiap menit. Jumlah rokok yang diisap tiap tahun pada 2025 akan mencapai 9.000 triliun.
1.000 orang berusia di bawah 18 tahun menjadi perokok setiap tahun.
5,4 juta kematian akibat kebiasaan merokok terjadi setiap tahun, setara dengan 1 kematian per 5,8 detik.
3.000 anak mulai merokok setiap hari, kebanyakan berusia 10-18 tahun.
90% perokok dewasa mulai merokok sejak usia remaja.
1 350 000 000 000 penduduk bumi merokok, 900 juta di antaranya hidup di negara berkembang
146 juta penduduk Indonesia merokok atau peringkat ke-3 di Asia.
12,43% pengeluaran orang Indonesia tersedot buat membeli rokok, 6 kali lipat lebih penting ketimbang pendidikan dan kesehatan.
84,8 juta jiwa perokok di Indonesia berpenghasilan kurang dari Rp 20 ribu per hari.
71 persen keluarga memiliki 1 perokok di dalam keluarga.
3 kali lipat risiko yang bakal diterima perokok pasif ketimbang perokok itu sendiri.
66% perokok pasif di Indonesia adalah perempuan.
4.000 zat kimia berbahaya, 69 di antaranya mengandung karsinogenik, terdapat di dalam 1 batang rokok.
429.948 kematian yang berkaitan dengan rokok terjadi tiap tahun di Indonesia atau 1.172 orang per hari.
Rp 1,5 triliun pendapatan iklan rokok yang diterima media di Indonesia, tersebar di 10 televisi, 165 majalah, 103 surat kabar.
91,7% remaja usia 13-15 tahun mulai merokok akibat pengaruh iklan.
99,7% anak melihat iklan rokok di televisi, 68% di antaranya memiliki kesan positif terhadap rokok.
Rp 167 triliun ongkos pengobatan akibat rokok, bandingkan dengan penerimaan cukai yang cuma Rp 63 triliun.
2,4% perokok Indonesia berusia 5-9 tahun, 17,5% berusia 10-14 tahun, sedangkan 24,2% berusia 15-19 tahun.
Sumber: WHO, FKM UI, Profil Tembakau Indonesia, Komnas Perlindungan Anak, Survei Ekonomi dan Kesehatan Nasional, Lembaga Demografi, The Tobacco Atlas
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini