PERNYATAAN Letjen Purn. Z.A. Maulani, mantan Kepala Bakin, dalam acara "Dialogue Today" Metro TV, Selasa, 19 Februari 2002, pukul 21.00-22.00, sungguh sangat tidak masuk akal atau menggelikan. Antara lain ia menyatakan bahwa:
- Keterlibatan Mayjen Syafrie Syamsuddin dalam kasus Trisakti dan Semanggi I dan II belum pernah dibuktikan.
- Bisa saja dia tidak mengetahui kejadiannya, sama halnya sewaktu Z.A. Maulani masih menjabat Pangdam Kalimantan, yang tidak mungkin mengetahui semua kejadian di sana.
Apakah ini termasuk teknik intel untuk mengaburkan suatu peristiwa di mata publik? Di mana logikanya mempersamakan luas Kalimantan dengan DKI? Pantaslah harapan masyarakat akan penegakan hukum menjadi semakin jauh! Padahal masih segar dalam ingatan masyarakat bahwa pada kedua kasus tersebut keterlibatan Mayjen Syafrie Syamsuddin telah diberitakan dalam media massa, baik cetak maupun elektronik.
Pernyataan mantan Kepala Bakin itu sama absurdnya dengan pernyataan Inspektur Jenderal Ahwil Luthan tentang keamanan DKI bahwa kekuatan Polri di DKI sebanyak 17 ribu orang tidak seimbang dengan jumlah halte bus yang 18 ribu buah. Di mana logikanya mempersamakan jumlah anggota Polri di DKI dengan jumlah halte bus?
KOL. PURN. DR. H.M. SALIM, S.E., M.SI.
Jalan Prof. Dr. A. Sofyan 58
Medan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini