Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ragam

6 Mitos atau Fakta Gaya Hidup di Bulan Ramadan

Simak 6 mitos atau fakta gaya hidup yang sering terdengar di Bulan Ramadan

3 April 2023 | 11.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini masyarakat muslim di dunia sedang menjalankan ibadah puasa. Setiap muslim diminta tidak makan dan minum sejak waktu Subuh hingga Maghrib pada Bulan Ramadan. Tentu ada beberapa tantangan yang dialami beberapa orang dalam menjalankan ibadah tersebut. Misalnya ada yang sengaja makan banyak-banyak saat Sahur agar tidak merasa haus di siang hari?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Simak penjelasan ahli nutrisi Aria Novitasari dari Herbalife soal 6 mitos atau fakta gaya hidup yang sering bikin ragu di Bulan Ramadan

1. Harus Makan Banyak Sahur

Mitos

Aria menjelaskan pernyataan ini adalah mitos. Sebenarnya setiap orang tidak perlu makan berlebihan. "Yang penting energi buat bekal saat puasa tercukupi, baik dari nutrisi makro, mineral, karbohidrat, hingga serat lebih lama," katanya dalam acara buka puasa bersama Herbalife pada 28 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menyarankan agar seseorang mengkonsumsi makanan sahur yang bisa memberikan energi lebih lama. "Konsumsi protein, buah, sayur, cairan, dan lemak sehat dapat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama," katanya.

Ia menyayangkan masih ada beberapa orang yang mengkonsumsi mi instan saat sahur demi kemudahan memasak. Aria mengingatkan bahwa mi instan adalah karbohidrat sederhana. Makanan berjenis tepung itu sangat mudah untuk dicerna oleh badan. Tidak heran ketika orang yang sahur dengan mi instan bisa cepat merasa lapar saat menjalankan ibadah puasa. "Sebaiknya carilah makanan yang banyak mengandung air. Air ini tidak hanya berasal dari minuman, tapi ada sayur, atau buah jeruk dan semangka. Memang 70 persen cairan tubuh didapat dari air minum, namun 20 persen cairan tubuh lainnya bisa didapat dari makanan," kata Aria. 

Aria juga mengingatkan bahwa mengkonsumsi protein itu bagus untuk tubuh agar bisa merasakan kenyang lebih panjang. Protein bisa didapatkan dari telur, tempe, tahu, ikan, daging tanpa lemak, dan protein shake.

2. Tidak Boleh Olahraga saat Puasa

Mitos

Aria mengatakan sering sekali ia mendengar pendapat orang yang enggan berolahraga karena takut alami lemas. Padahal, kata Aria, rutin olahraga tidak akan menganggu ibadah puasa seseorang. "Kalau mau olahraga, bisa pilih waktu yang tersedia. Cari pula olahraga yang ringan. Cirinya adalah olahraga yang bisa dilakukan sambil bernyanyi atau ngobrol," kata Aria. 

Ada berapa waktu olahraga yang bisa jadi pilihan Anda. Pertama adalah di pagi hari setelah sahur. Aria menyarankan agar seseorang memilih olahraga dengan intensitas rendah seperti peregangan hingga jalan santai. 

Waktu lain untuk berolahraga adalah pada 1,5-2 jam sebelum buka puasa. Ia mengatakan ketika orang melakukan olahraga di waktu ini, maka energi dan cairan yang hilang selama olahraga dapat segera digantikan saat buka puasa. "Di waktu ini, Anda bisa memilih olahraga dengan intensitas sedang, seperti bersepeda, berlari, atau cardio dance," katanya.

Waktu ketiga yang bisa Anda pilih untuk berolahraga adalah saat malam hari setelah berbuka puasa. Anda bisa melakukan olahraga pada 2-3 jam setelah berbuka puasa atau disesuaikan dengan waktu ibadah dan waktu tidur. "Di waktu ini Anda bisa memilih olahraga apapun," katanya. 

3. Berbuka dengan yang Manis

Mitos

Aria mengatakan Anda boleh minum minuman rendah lemak dan tinggi cairan saat berbuka, artinya tidak harus selalu makanan atau minuman yang manis. "Awali dengan minum, konsumsi makanan rendah lemak, tinggi cairan, mengandung gula alami untuk sumber energi, hindari konsumsi makanan atau minuman dengan tambahan gula," katanya. 

Aria pun sangat menganjurkan untuk setiap orang berbuka dengan kurma. "Kurma itu mineral dan seratnya tinggi," kata Aria. 

Agar kembali bertenaga, Aria juga menyarankan agar seseorang mengkonsumsi makanan yang cepat diubah menjadi sumber energi, seperti, kurma, buah segar, susu rendah lemak. Aria juga sangat menyarankan untuk menghindari suhu makanan atau minuman yang ekstrem, seperti terlalu panas atau terlalu dingin. "Hal ini untuk menjaga pencernaan tetap nyaman. Contoh yang bisa dikonsumsi saat berbuka adalah sup, bubur, atau minuman hangat," katanya. 

Aria juga mengingatkan agar Anda tidak melupakan konsumsi protein sebagai sumber energi. "Hal ini bisa memelihara jaringan tubuh. Pilihannya adalah telur, ayam, ikan, tempe, tahu, protein shake," katanya. 

4. Kurang minum membuat kulit kering saat puasa

Mitos

Berpuasa dapat membuat kulit kering kusam serta menambah kerutan. Hal ini karena asupan cairan berkurang. Kulit membutuhkan air agar berfungsi dengan baik. Agar kulit tetap sehat selama sebulan berpuasa, Aria menganjurkan untuk melakukan perawatan kulit.

Demi kulit bisa lembap, Aria menganjurkan agar mengikuti perawatan berikut. Pertama, awali perawatan kulit dengan toner terutama jenis hydrating toner yang membantu melembapkan kulit dan mempersiapkan kulit menerima produk perawatan. "Penting juga untuk menggunakan pelembap dan sunscreen agar hidrasi kulit terjaga, mencegah timbul garus halus, dan melindungi dari efek buruk sinar matahari," kata Aria yang mengingatkan bahwa pemakaian sunscreen perlu tetap dilakukan walaupun hanya berkegiatan di dalam rumah. 

Perawatan terakhir di malam hari. Menurut Aria kelembapan kulit mudah berkurang dan mendukung regenerasi kulit yang banyak terjadi di malam hari. "Bisa manfaatkan sheet mask untuk melembapkan dan menambahkan nutrisi lain yang dibutuhkan kulit," kata Aria. 

5. Kekebalan Tubuh Menurun Saat Puasa

Mitos

Aria menjelaskan bahwa berpuasa dapat meningkatkan kekebalan tubuh bila diimbangi dengan konsumsi nutrisi seimbang dan tetap aktif bergerak selama berpuasa. Aria mengatakan sebenarnya kekebalan tubuh bisa meningkat bila diimbangi durasi tidur yang cukup, asupan nutrisi seimbang, pengeluaran energi dan paparan sinar matahari. "Jika kita berpuasa dengan baik, kadar sitokin yang merupakan sel-sel kekebalan tubuh untuk menangkal infeksi akan meningkat," kata Aria. 

Puasa juga bisa mengurangi peran lemak tubuh. Lemak tubuh dapat merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh dan memicu produksi sel yang menyebabkan inflamasi. Selain itu, puasa juga bisa membuat perubahan mikrobiome usus yang menguntungkan tubuh. 

Puasa juga akan menyebabkan pengurangan persen lemak tubuh yang bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan memberi kesempatan usus memperbaiki mikrobiom, atau meningkatkan bakteri baik di usus. 

6. Kurang tidur

Fakta

Aria setuju bahwa bulan Ramadhan membuat orang mengalami kurang tidur, maklum orang harus bangun pagi agar bisa melaksanakan sahur. Lalu banyak pula yang ingin melakukan ibadah malam sehingga waktu tidur mereka banyak yang tersita karena berbagai kegiatan itu. Aria menyarankan agar untuk mengganti waktu tidur itu, Anda bisa melakukan tidur siang alias power nap selama 20 menit. Tidur siang pun bisa dilakukan lebih lama bila situasi ketika tidur malam sebelumnya telah terganggu. "45 menit adalah durasi tidur iang yang membantu tubuh lebih efektif untuk meningkatkan kinerja," katanya. 

Menurut Aria, tidur siang hingga 45 menit kerap dilakukan oleh para olahragawan. Tidur siang bisa meningkatkan performa mereka di lapangan. Walau begitu, Aria tetap menyarankan agaar masyarakat mencukupkan waktu tidur mereka di bulan Ramadan. 

Sebelumnya, Herbalife Nutrition ingin menyehatkan masyarakat melalui kampanye Nutrition for Zero Hunger. Senior Director & General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi mengatakan Herbalife Nutrition terus berkomitmen untuk mencari solusi dan menjawab tantangan kelaparan global, kerawanan pangan, dan kekurangan gizi melalui inisiatif 'Nutrition for Zero Hunger'. “Herbalife Nutrition melalui Herbalife Nutrition Foundation (HNF) bekerja sama dengan mitra CASA Herbalife Nutrition, sangat bangga dapat memberikan dukungan terhadap upaya pemerintah dalam memerangi malnutrisi dan stunting serta memberikan akses pendidikan nutrisi yang sehat kepada anak-anak serta masyarakat yang rentan,” kata Andam.

Di Indonesia, kegiatan ini dimulai melalui kemitraan antara Herbalife Nutrition dan Herbalife Nutrition Foundation (HNF) dengan Habitat For Humanity Indonesia dalam program pembangunan fasilitas sanitasi sehat, penyediaan akses air bersih dan edukasi kesehatan bagi masyarakat di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus